LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 20 bersama masyarakat Kelurahan Tangkoli melaksanakan kerja bakti tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) pada Sabtu, 12 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya pelestarian tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kerja bakti dimulai sejak pukul 08.00 WITA dengan membersihkan area tanaman yang sudah ada serta menanam kembali berbagai bibit tanaman TOGA seperti jahe, kunyit, serai, dan daun sirih. Kegiatan berlangsung di sekitar lingkungan Kelurahan Tangkoli dengan melibatkan warga setempat dan sembilan mahasiswa KKN.
Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan bersih, asri, sekaligus memperkenalkan kembali manfaat TOGA sebagai sumber obat tradisional yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Keberadaan tanaman TOGA di pekarangan warga dinilai mampu mendorong gaya hidup sehat berbasis kearifan lokal.
Salah satu warga yang ikut serta menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. "Tanaman TOGA ini bukan hanya memperindah lingkungan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Kami senang bisa bekerja sama dengan mahasiswa dalam kegiatan yang positif ini," ungkapnya.
Selama proses kegiatan, mahasiswa KKN ikut terlibat mulai dari pembersihan gulma, pengolahan tanah, hingga proses penanaman. Mereka juga berdiskusi dengan warga terkait manfaat dan cara merawat tanaman TOGA agar tumbuh optimal. “Melalui kegiatan ini, kami belajar langsung tentang praktik pertanian herbal tradisional dan bagaimana masyarakat memanfaatkan lahan rumah mereka secara produktif. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” tutur salah satu mahasiswa KKN Posko 20.
Kegiatan kerja bakti ini ditutup dengan doa bersama dan dokumentasi bersama warga sebagai bentuk rasa syukur dan harapan agar tanaman yang telah ditanam dapat tumbuh subur dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Melalui pelaksanaan kerja bakti ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif antara mahasiswa dan masyarakat dalam menjaga lingkungan sekaligus memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk menunjang kesehatan keluarga secara mandiri dan berkelanjutan. (RMD/Fzs/Srh)