LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 18 Desa Anabannae ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial dengan membantu proses pindahan rumah Kepala Dusun 3 Galimpua, Desa Anabannae, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, pada Sabtu (09/08/2025). Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WITA dengan melibatkan sekitar 50 peserta, termasuk Kepala Desa, Kepala Dusun, warga, dan mahasiswa KKN.
Suasana kekeluargaan dan gotong royong langsung terasa begitu kegiatan dimulai. Para peserta bekerja sama mengangkat perabotan, membersihkan rumah, serta menata barang-barang di lokasi baru. Mahasiswa KKN membaur dengan warga, bekerja bergantian untuk memastikan setiap pekerjaan dapat terselesaikan dengan efisien dan aman.
Kepala Desa Anabannae memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi mahasiswa. Menurutnya, kehadiran mereka tidak hanya melaksanakan program kerja, tetapi juga ikut merasakan dinamika kehidupan masyarakat desa. “Kehadiran mahasiswa memberikan energi positif dan menumbuhkan semangat gotong royong di antara warga,” ujarnya.
Selain mengangkat dan menata barang, mahasiswa KKN juga membantu membersihkan lingkungan sekitar rumah baru. Mereka memastikan setiap sudut rumah rapi dan layak huni, sementara warga menyiapkan konsumsi sederhana sebagai wujud kebersamaan dan penghargaan terhadap semua pihak yang terlibat.
Kegiatan ini menjadi momen belajar bagi mahasiswa KKN untuk memahami nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat. Mereka dapat melihat secara langsung bagaimana kerja keras, kolaborasi, dan kepedulian antarwarga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini memperkaya wawasan mahasiswa tentang pentingnya empati dan pelayanan kepada masyarakat.
Suasana kegiatan berjalan lancar dan penuh semangat. Warga menyambut bantuan mahasiswa dengan antusias, sementara mahasiswa merasa senang dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kekompakan dan kebersamaan yang tercipta selama kegiatan menambah kehangatan di antara semua peserta.
Hubungan antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat semakin erat dengan terlaksananya kegiatan ini. Mahasiswa tidak hanya menjalankan program kerja, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial, empati, dan kepedulian yang diharapkan menjadi contoh bagi generasi muda dalam menjaga tradisi gotong royong.
Diharapkan, pengalaman ini memberikan manfaat jangka panjang bagi warga yang terbantu dan bagi mahasiswa yang memperoleh pembelajaran berharga. Kegiatan ini membuktikan bahwa semangat gotong royong tetap menjadi fondasi kuat dalam mempererat hubungan sosial di desa.(Fzs/Srh)