LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang tergabung dalam Posko 40 sukses melaksanakan kegiatan kunjungan dan observasi pendidikan di dua sekolah dasar di Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidenreng Rappang. Dua sekolah yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darud Da’wah Wal Irsyad Kalosi dan SD Negeri 5 Tandrutedong. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 14 Juli 2025, mulai pukul 09.00 hingga 11.30 WITA.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program kerja mahasiswa KKN sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan pendidikan. Dengan mengangkat tema “Meningkatkan Pemahaman Praktis Pendidikan Melalui Observasi Lapangan,” para mahasiswa melakukan serangkaian aktivitas yang mencerminkan kesungguhan dalam memahami kondisi riil dunia pendidikan di daerah.
Selama observasi, mahasiswa KKN melakukan berbagai aktivitas, mulai dari pengamatan proses belajar mengajar di kelas, interaksi langsung dengan guru dan kepala sekolah, hingga mendokumentasikan berbagai aktivitas pembelajaran. Mereka juga menggali informasi mengenai kurikulum, metode pembelajaran yang digunakan, serta tantangan yang dihadapi sekolah dalam proses pendidikan sehari-hari.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah. Di MI Darud Da’wah Wal Irsyad Kalosi, mahasiswa diterima langsung oleh Kepala Sekolah Ibu Hasnawati, M.Pd.I, sementara di SD Negeri 5 Tandrutedong, penyambutan dilakukan oleh Bapak Soalihin, S.Pd., M.Si. Keduanya memaparkan kondisi sekolah masing-masing, mulai dari jumlah siswa, sarana dan prasarana, hingga strategi pengajaran yang diterapkan untuk mengatasi berbagai keterbatasan.
Di dalam sesi diskusi, Ibu Hasnawati menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pendidikan di daerah, terutama dalam memberikan wawasan baru bagi guru dan siswa. Sementara itu, Bapak Soalihin menyampaikan apresiasi atas perhatian mahasiswa terhadap pendidikan dasar, dan berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin setiap pelaksanaan KKN. Para guru di kedua sekolah pun turut berdiskusi aktif dan berbagi pengalaman mengenai praktik pembelajaran mereka.
Sebanyak tujuh orang mahasiswa KKN Posko 40 turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka tidak hanya menjadi sarana belajar lapangan, tetapi juga mempererat hubungan antara institusi pendidikan tinggi dengan masyarakat. Mereka juga menyampaikan refleksi atas pengalaman yang diperoleh selama observasi, serta menyusun laporan yang nantinya akan digunakan untuk evaluasi program KKN secara menyeluruh.
Diharapkan, kegiatan observasi ini mampu menumbuhkan kepekaan sosial mahasiswa terhadap kondisi pendidikan di daerah, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam merancang program kerja KKN ke depan yang lebih tepat sasaran. Selain itu, hasil observasi ini juga akan dijadikan bahan masukan untuk pengembangan strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, khususnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar.(Fzs/Srh)