LP2M IAIN Parepare---Tradisi keagamaan Yasinan dan Tahlilan kembali digelar di Rumah Jabatan Bupati Sidenreng Rappang, Kamis malam, 17 Juli 2025. Kegiatan yang dimulai pukul 18.00 WITA ini dihadiri ratusan warga dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Sidrap.
Acara keagamaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat. Lebih dari sekadar rutinitas religius, kegiatan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi antara pemimpin dan rakyatnya.
Kegiatan diawali dengan shalat Maghrib berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin dan dzikir tahlil. Setelah itu, hadirin mengikuti ceramah agama yang menggugah kesadaran spiritual dan mempertegas pentingnya kebersamaan dalam membangun masyarakat yang religius.
Setelah ceramah, acara dilanjutkan dengan shalat Isya berjamaah. Momen keakraban semakin terasa ketika seluruh peserta duduk bersama menikmati sajian khas daerah, barobbo’, sebagai bentuk kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi lokal.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Sekitar 300 orang hadir dalam kegiatan ini, mulai dari kepala desa se-Kecamatan Watang Sidenreng, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga warga dari Desa Aka-Akae dan daerah lainnya.
Acara berjalan dengan lancar dan tertib. Warga tampak khidmat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Tidak hanya menjadi ajang spiritual, acara ini juga menjadi ruang bertemu dan berdialog antara pemerintah daerah dengan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Di dalam sambutannya, perwakilan pemerintah daerah menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya momen ibadah, tetapi juga sebagai sarana membangun kepercayaan dan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Melalui kegiatan Yasinan dan Tahlilan ini, kita memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memperteguh nilai-nilai spiritual dalam kehidupan bermasyarakat. Kebersamaan seperti inilah yang akan menjadi kekuatan kita dalam membangun Sidrap ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan secara rutin, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga menjangkau seluruh desa di Sidrap. Dengan demikian, nilai-nilai religius dan persatuan masyarakat dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.(Fzs/Srh)