LP2M IAIN Parepare---Kamis, 10 Juli 2025, menjadi momen penting bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 36 Posko 14. Mereka secara resmi disambut oleh Camat Watang Pulu dan jajaran perangkat desa dalam kegiatan penyambutan yang berlangsung penuh kehangatan dan semangat kolaboratif.
Acara penyambutan dimulai pada pukul 11.50 WITA di Kantor Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Kegiatan ini dihadiri oleh 6 mahasiswa dari Posko 14 dan sekitar 30 mahasiswa lainnya dari berbagai posko. Sambutan hangat dari Camat Watang Pulu, Muhammad Basir, menandai dimulainya kegiatan resmi para mahasiswa KKN di wilayah tersebut.
Di dalam sambutannya, Camat Watang Pulu menyampaikan apresiasi dan harapannya atas pelaksanaan KKN yang rutin dilakukan oleh IAIN Parepare. “Kegiatan penerimaan mahasiswa KKN berlangsung dengan lancar. Kami menyambut baik kedatangan adik-adik mahasiswa karena kehadiran kalian dapat membawa semangat baru bagi masyarakat. Kami berharap kegiatan KKN ini bisa menjadi jembatan kolaborasi yang bermanfaat, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat,” ujar Muhammad Basir.
Setelah acara penyambutan di kecamatan, para mahasiswa kemudian diarahkan menuju Kantor Desa Mattirotasi untuk berkoordinasi lebih lanjut bersama aparat desa setempat, termasuk pertemuan dengan kepala dusun. Di sinilah para mahasiswa mulai mengenal struktur sosial dan kondisi geografis wilayah yang akan mereka tempati selama beberapa minggu ke depan. Desa Mattirotasi, sebagai salah satu lokasi pelaksanaan KKN, menjadi tempat strategis untuk menjalankan berbagai program pengabdian masyarakat. Mahasiswa Posko 14 yang berjumlah enam orang akan mengimplementasikan program kerja berbasis pemberdayaan masyarakat, pendidikan, serta peningkatan kapasitas sosial-keagamaan warga desa.
Koordinasi awal dengan kepala dusun dan perangkat desa dilakukan sebagai langkah awal untuk memetakan kebutuhan masyarakat serta menyesuaikan program kerja mahasiswa agar lebih tepat sasaran. Diharapkan pendekatan ini akan memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta menciptakan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Suasana kekeluargaan terasa kental dalam kegiatan ini. Warga desa menyambut mahasiswa dengan antusias, bahkan beberapa warga secara sukarela menawarkan bantuan tempat tinggal dan konsumsi selama mahasiswa menjalankan tugas KKN. Kehangatan ini menjadi penyemangat tersendiri bagi para mahasiswa dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai agen perubahan sosial.
Dengan dimulainya kegiatan KKN ini, diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif dalam menggali potensi lokal, menyelesaikan berbagai persoalan sosial, dan mendorong terwujudnya desa yang lebih mandiri. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa dalam membangun sumber daya manusia serta menciptakan inovasi berbasis lokalitas.(Fzs/Srh)
Mulai menulis di sini...