LP2M IAIN Parepare---Seminar Program Kerja, Mahasiswa KKN IAIN Parepare dan UMS Rappang Tunjukkan Sinergi Positif di Desa Belawae. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare Posko 11 berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) dalam penyelenggaraan seminar program kerja. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang, pada Kamis, 17 Juli 2025, pukul 13.00 hingga 15.30 WITA.
Seminar ini menjadi ajang pemaparan rencana kegiatan KKN yang akan dilaksanakan selama masa pengabdian di tengah masyarakat. Mahasiswa dari kedua perguruan tinggi memaparkan program yang mencakup berbagai bidang, seperti pendidikan, keagamaan, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan.
Sebanyak 24 mahasiswa terlibat aktif dalam seminar tersebut, terdiri atas 15 mahasiswa dari IAIN Parepare dan 9 mahasiswa dari UMS Rappang. Kegiatan ini turut dihadiri oleh aparat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan mahasiswa KKN dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), yang juga menjalankan pengabdian di wilayah tersebut.
Semangat kolaboratif tampak dalam penyampaian program kerja yang disusun berdasarkan hasil observasi lapangan dan diskusi bersama warga desa. Mahasiswa tidak hanya menawarkan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, tetapi juga membuka ruang partisipasi bagi warga dalam pelaksanaan program nantinya.
Aparat desa dan tokoh masyarakat menyambut baik program yang ditawarkan. Mereka menilai bahwa program-program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, terutama dalam bidang pendidikan nonformal, pelatihan keterampilan, serta kegiatan keagamaan dan sosial.
Kepala Desa Belawae menyampaikan apresiasi atas semangat sinergi yang ditunjukkan oleh mahasiswa dari dua perguruan tinggi. Ia berharap kolaborasi ini dapat membawa manfaat nyata dan menjadi contoh positif bagi mahasiswa dari kampus lain yang menjalankan KKN di wilayah tersebut.
Selama kegiatan berlangsung, suasana dialog berjalan interaktif. Warga dan aparat desa memberikan masukan konstruktif terhadap beberapa program yang dinilai dapat disesuaikan dengan karakteristik lokal. Mahasiswa mencatat seluruh masukan tersebut sebagai bahan evaluasi dan penguatan pelaksanaan program ke depan.
Seminar program kerja ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun hubungan harmonis antara mahasiswa dan masyarakat. Keberadaan mahasiswa KKN diharapkan tidak hanya menjadi formalitas pengabdian, melainkan turut mendorong perubahan sosial yang bermakna dan berkelanjutan. Kegiatan ini menegaskan bahwa penguatan desa dapat dimulai dari ide-ide kecil yang diwujudkan dalam kerja bersama. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran strategis dalam membangun desa dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya.(Fzs/Srh)