Prof. Hannani tidak hanya bicara soal akademik dan penelitian. Dalam berbagai kesempatan, ia menyelipkan satu pesan penting—terutama bagi dosen muda yang masih betah sendiri:
"Jangan terlalu sibuk mengejar angka kredit, lupa mengejar jodoh."
Dalam sambutan resmi, acara kampus, bahkan di forum akademik, ia tak segan menyebut nama-nama. Dengan senyum khasnya, ia mengingatkan secara langsung, seolah menikah itu sama pentingnya dengan kenaikan pangkat fungsional. Bahkan, lebih dari sekadar mengingatkan, ia benar-benar turun tangan.
Beberapa dosen muda yang dulu ragu akhirnya melangkah ke pelaminan berkat dorongannya. Ia bukan hanya menyemangati, tapi juga memfasilitasi komunikasi antar keluarga. Kalau perlu, ia bisa menjadi penghubung, bahkan juru diplomasi antara calon mempelai dan orang tua mereka.
Di kampus lain, rektor mungkin lebih sering berbicara tentang pengembangan SDM dalam konteks akademik. Tapi di sini, pengembangan SDM juga mencakup pengembangan keluarga. Karena, menurut Prof. Hannani, karier akademik boleh maju, tapi kehidupan pribadi jangan stagnan.
Dan memang, peran pasangan dalam mendukung kerja akademisi itu penting. Dosen yang sudah menikah, katanya, cenderung lebih tenang dalam bekerja. Tidak lagi gelisah melihat orang lain unggah foto lamaran di Instagram. Tidak lagi berdebat dalam hati: uang yang terkumpul lebih baik untuk artikel Scopus atau untuk Uang Panaik?
Sayangnya, beberapa dosen muda di kampus ini masih terindikasi "proyek nikahnya" mangkrak. Seperti proyek gedung pemerintah: sudah dicanangkan lama, tapi yang ada cuma maket dan janji-janji kosong.
Maka, di antara berbagai target rektor, ada satu harapan yang tak tertulis, tapi tersirat: agar daftar proyek dosen single yang mangkrak ini bisa segera diselesaikan.
Kalau tidak, jangan heran kalau tahun depan, selain evaluasi kinerja akademik, ada juga evaluasi progress proyek pernikahan. Yang belum ada kejelasan, siap-siap dipanggil rektor.
Untuk diajak bicara, tentu saja. Bukan dimarahi. Mungkin hanya ditanya:
"Perlu bantuan dana hibah atau keberanian?" 🤭
Parepare, 1 Ramadhan 1446 H.
mh