تخطي للذهاب إلى المحتوى

Menata Masa Depan PTKIN: Dari Spirit Pesantren, Semangat Kemerdekaan, Menuju Kepemimpinan Cinta dan Kecerdasan Abad 21

Tasrif, SE., MM (ADC Rektor IAIN Parepare)
9 أغسطس 2025 بواسطة
Menata Masa Depan PTKIN: Dari Spirit Pesantren, Semangat Kemerdekaan, Menuju Kepemimpinan Cinta dan Kecerdasan Abad 21
Hamzah Aziz

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, Pondok Pesantren telah menjadi pilar utama dalam membentuk karakter, keilmuan, dan kepemimpinan umat. Di tengah dinamika perjuangan menuju kemerdekaan, banyak tokoh bangsa yang lahir dari rahim pesantren menjadikannya sebagai fondasi spiritual dan moral perjuangan nasional. Momentum Hari Kemerdekaan setiap tahun sepatutnya tidak hanya menjadi seremonial peringatan, tetapi juga ajakan untuk merefleksikan kembali nilai-nilai luhur pendidikan pesantren dalam konteks keindonesiaan dan ke-PTKIN-an.

Sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam, PTKIN memiliki tanggung jawab strategis: menjadi jembatan antara tradisi keilmuan Islam klasik yang diwariskan pesantren dan tantangan dunia modern yang serba digital, kompetitif, dan kompleks. Nilai-nilai kemerdekaan harus diterjemahkan dalam semangat transformasi: membebaskan cara berpikir yang kaku, melepaskan belenggu birokrasi yang lamban, dan mengembangkan tata kelola yang partisipatif, akuntabel, dan visioner.

PTKIN sebagai organisasi bukan hanya sekumpulan unit kerja administratif, melainkan ekosistem kepemimpinan yang hidup yang bergerak berdasarkan nilai, visi, dan cinta. Dalam konteks ini, pola kepemimpinan menjadi sangat menentukan arah gerak PTKIN. Kepemimpinan transformasionalis, menginspirasi dan memberdayakan seluruh civitas akademika, adalah pola yang patut diadopsi. Pemimpin bukan sekadar manajer, tetapi juga penggerak nilai dan penjaga idealisme.

Di sinilah posisi mahasiswa menjadi sentral. Jika kita menengok teori-teori kepemimpinan kontemporer mulai dari Servant Leadership, Transformational Leadership, hingga Distributed Leadership semuanya menekankan pentingnya keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk mahasiswa, sebagai agen perubahan. Mahasiswa tidak lagi cukup menjadi objek kebijakan, tetapi harus menjadi subjek penggerak, mitra strategis dalam pembangunan kampus.

Namun, arah ini tidak akan terwujud jika kita tidak membangun fondasi nilai. Di sinilah pentingnya mengarusutamakan "kurikulum cinta". Bukan dalam makna romantik semata, tetapi sebagai pendekatan pedagogik yang menempatkan kasih sayang, empati, keteladanan, dan penghargaan atas kemanusiaan sebagai inti dari proses pendidikan. Kurikulum cinta menghidupkan kembali ruh pendidikan yang humanistik dan transformatif menjadikan dosen sebagai pembimbing, bukan sekadar pengajar, dan menjadikan kampus sebagai ruang aman untuk tumbuh.

Untuk menyempurnakan arah pembangunan PTKIN ke depan, perlu kiranya kita memadukan semangat spiritualitas pesantren, nilai-nilai kemerdekaan, dan kebijakan berbasis cinta dengan penguatan kompetensi melalui integrasi 16 kecerdasan abad 21. PTKIN harus melahirkan lulusan yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga unggul secara intelektual, emosional, sosial, dan digital. 16 kecerdasan itu meliputi: kecerdasan spiritual, emosional, sosial, moral, ekologi, budaya, literasi, numerasi, digital, finansial, kepemimpinan, kolaboratif, adaptif, kreatif, inovatif, dan kewirausahaan.

Ke semua kecerdasan itu jika ditanamkan dalam ruang akademik PTKIN akan melahirkan lulusan yang cakap menghadapi tantangan zaman sekaligus memiliki daya tahan moral dan spiritual sebagai kader ulama, intelektual, dan pemimpin bangsa.

Kini, saatnya PTKIN bangkit sebagai Center of Excellence berbasis nilai, dengan narasi baru yang tidak hanya menyentuh logika akademik, tetapi juga menyentuh jiwa dan kemanusiaan. Sebab pada akhirnya, keberhasilan PTKIN tidak hanya diukur dari indeks kinerja, tetapi dari seberapa dalam ia mengakar dalam hati umat dan bangsanya.

Selamat merdeka. Merdekakan cara pandang, merdekakan cara kepemimpinan, karena dengan cinta dan kecerdasan, kita memimpin masa depan. 


Menata Masa Depan PTKIN: Dari Spirit Pesantren, Semangat Kemerdekaan, Menuju Kepemimpinan Cinta dan Kecerdasan Abad 21
Hamzah Aziz 9 أغسطس 2025
شارك هذا المنشور
الأرشيف