LP2M IAIN Parepare---Di dalam upaya menjalin sinergi awal dengan pemerintah setempat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri IAIN Parepare Posko 20 mengawali program pengabdiannya dengan melakukan kunjungan ke Kantor Lurah Tobarakka, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo. Kunjungan ini dikemas dalam bentuk perbincangan santai yang berlangsung pada Senin, 14 Juli 2025, pukul 10.00 WITA.
Kegiatan bertajuk “Membangun Komunikasi Awal untuk Kelancaran Program Pengabdian” ini menjadi langkah awal strategis mahasiswa untuk memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan rencana program kerja selama masa pengabdian berlangsung. Dalam suasana yang akrab dan penuh kehangatan, mahasiswa menyampaikan undangan resmi kepada pihak kelurahan untuk menghadiri seminar program kerja yang direncanakan dalam waktu dekat.
Mahasiswa KKN Posko 20 menyampaikan berbagai rencana kegiatan pengabdian yang akan difokuskan pada pengembangan potensi lokal, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan literasi digital dan keagamaan di Kelurahan Tobarakka. Rencana tersebut diharapkan sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan mendapat dukungan dari pemerintah kelurahan sebagai mitra utama dalam pelaksanaan kegiatan.
Lurah Tobarakka yang diwakili oleh salah satu pegawai, Bapak Fadhly, menerima kedatangan mahasiswa dengan penuh antusias. Ia menyampaikan apresiasi terhadap semangat pengabdian yang ditunjukkan oleh mahasiswa KKN. “Kami menyambut baik kegiatan mahasiswa dan siap hadir dalam seminar yang direncanakan. Semoga program kerja yang disusun bisa membawa manfaat,” ungkapnya saat menerima undangan dari mahasiswa. Perbincangan yang berlangsung secara informal ini justru menciptakan suasana komunikasi yang cair dan terbuka. Mahasiswa merasa lebih leluasa menyampaikan ide-ide dan maksud kegiatan, sementara pihak kelurahan pun memberikan sejumlah masukan dan saran yang konstruktif agar program kerja dapat lebih menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota KKN Posko 20 IAIN Parepare, yang secara bergantian memperkenalkan diri dan menunjukkan semangat kolaborasi. Momen ini tidak hanya menjadi ajang menyampaikan undangan, tetapi juga membangun fondasi relasi yang harmonis dengan aparat setempat sebagai kunci kelancaran pelaksanaan program. Melalui komunikasi awal ini, mahasiswa berharap seluruh rangkaian kegiatan yang telah dirancang dapat berjalan secara optimal, dengan dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah kelurahan dan masyarakat setempat. Dialog ini menjadi pintu pembuka kolaborasi yang saling menguntungkan antara dunia akademik dan masyarakat dalam bingkai pengabdian.(Fzs/Srh)Mulai menulis di sini...