LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 16 menggelar penyuluhan pencegahan kekerasan seksual pada anak usia dini di SDN 38 Desa Kolai, Kecamatan Malua, Kabupaten Enrekang, Senin (28/7/2025) pukul 08.00–11.00 WITA. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran murid-murid mengenai pentingnya melindungi diri dari kekerasan seksual.
Sebanyak 10 mahasiswa KKN berpartisipasi langsung dalam kegiatan ini, sementara peserta yang menerima materi terdiri dari 30 murid sekolah. Kegiatan dibuka dengan sesi pengenalan antara mahasiswa KKN dan murid-murid, sehingga suasana menjadi akrab dan interaktif sebelum masuk ke materi inti.
Mahasiswa kemudian memberikan penjelasan mengenai pengertian kekerasan seksual pada anak, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan sehari-hari. Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan disertai contoh konkret agar murid dapat lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan.
Selain pemberian materi, kegiatan juga dilengkapi dengan ice breaking dan permainan interaktif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal ini membuat murid lebih antusias dan aktif dalam mengikuti penyuluhan. Mahasiswa membagi murid menjadi kelompok kecil untuk diskusi singkat, sehingga setiap anak bisa bertanya dan berbagi pengalaman secara terbuka.
Ahmad Sanusi, salah satu mahasiswa KKN Posko 16, menjelaskan pentingnya kegiatan ini. “Kekerasan seksual pada anak usia dini merupakan masalah serius yang perlu dicegah demi masa depan anak. Data menunjukkan kasus kekerasan pada anak di Indonesia masih tinggi, sehingga kepedulian kita bersama sangat diperlukan untuk mencegah hal tersebut,” ujarnya.
Penyuluhan ini juga menjadi media bagi murid untuk mengenal siapa saja yang dapat mereka percaya jika menghadapi situasi yang tidak aman, sekaligus menanamkan nilai keberanian untuk melaporkan jika terjadi tindakan yang mencurigakan.
Kegiatan berjalan lancar sesuai rencana dan mendapat respons positif dari murid maupun pihak sekolah. Para murid terlihat antusias mengikuti seluruh sesi, mulai dari pengenalan hingga ice breaking, yang menunjukkan tingkat kepedulian mereka terhadap materi yang diberikan. Diharapkan melalui kegiatan ini, angka kekerasan seksual pada anak usia dini dapat menurun di lingkungan sekitar, sekaligus membentuk generasi muda yang lebih waspada dan terlindungi. Program ini menjadi bagian penting dalam menjaga masa depan anak-anak demi kemajuan bangsa di masa depan.(Fzs/Srh)