LP2M IAIN Parepare---Desa Wanio Timoreng, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang, dipercaya menjadi tuan rumah upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, pelajar, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari beberapa kampus, menandai semaraknya perayaan kemerdekaan di wilayah setempat.
Upacara pengibaran bendera merah putih berlangsung di Lapangan Sepak Bola Desa Wanio Timoreng sejak pagi. Seluruh rangkaian kegiatan dimulai dengan persiapan pasukan upacara, pengaturan barisan, hingga pengibaran bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Panca Lautang yang bertugas dengan penuh disiplin. Anak-anak Pramuka dari berbagai sekolah turut serta sebagai petugas lapangan, membantu kelancaran jalannya upacara.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan teks proklamasi, doa bersama, dan amanat pembina upacara yang menekankan pentingnya persatuan, disiplin, serta semangat nasionalisme di kalangan generasi muda dan masyarakat. Kehadiran mahasiswa KKN dari IAIN Parepare, Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan ITPB Qona’ah Sidrap menambah semarak suasana, sekaligus menunjukkan kolaborasi aktif antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Camat Panca Lautang, Muhammad Samir, SKM., M.Kes., hadir dan memberikan arahan kepada seluruh peserta. Ia menekankan agar momentum kemerdekaan dapat menjadi sarana menumbuhkan rasa cinta tanah air, semangat gotong royong, dan kedisiplinan, terutama di kalangan generasi muda. Syamsuddin, S.Sos., Kepala Desa Wanio Timoreng, menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua pihak dalam mensukseskan kegiatan ini.
Jumlah peserta mencapai ratusan orang, terdiri dari warga desa Wanio Timoreng dan desa sekitar, perangkat desa, tokoh masyarakat, mahasiswa KKN, serta anggota Paskibra dan Pramuka. Kehadiran beragam unsur masyarakat menciptakan suasana upacara yang khidmat dan penuh kebersamaan.
Upacara berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antara perangkat desa, panitia, Paskibra, Pramuka, dan mahasiswa KKN. Disiplin peserta dan kompaknya petugas lapangan menjadi kunci suksesnya acara, sementara masyarakat tampak antusias menyaksikan seluruh rangkaian upacara.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kemerdekaan, tetapi juga sarana pendidikan nilai-nilai nasionalisme bagi generasi muda. Partisipasi aktif mahasiswa KKN menegaskan peran penting kampus dalam mendukung pengembangan karakter warga dan membangun semangat kebersamaan di desa.
Melalui pemilihan Desa Wanio Timoreng sebagai tuan rumah, diharapkan nilai gotong royong, persatuan, dan cinta tanah air semakin menguat di tengah masyarakat. Selain itu, peringatan HUT RI ke-80 ini juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antarwarga, mahasiswa, Paskibra, dan Pramuka, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap bangsa dan negara.(Fzs/Srh)