LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dan Universitas Hasanuddin (UNHAS) melaksanakan kegiatan kerja bakti bersama di lapangan sepak bola Desa Labempa Wanio Timoreng, Kabupaten Sidenreng Rappang. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi fasilitas umum desa yang perlu dijaga dan dirawat secara rutin.
Kegiatan berlangsung pada Jumat, 11 Juli 2025, sejak pukul 08.00 hingga 11.00 WITA. Sebanyak 13 mahasiswa dari dua kampus berbeda ikut ambil bagian, terdiri atas tujuh mahasiswa dari IAIN Parepare dan enam mahasiswa dari UNHAS. Kegiatan tersebut juga melibatkan sekitar 20 orang masyarakat setempat yang turut berpartisipasi secara aktif.
Kebersamaan antar mahasiswa lintas kampus menjadi sorotan utama dalam kerja bakti ini. Seluruh peserta tampak antusias menjalankan perannya masing-masing. Beberapa mahasiswa fokus pada pembersihan area lapangan dengan memotong rumput liar, sementara lainnya mengumpulkan potongan rumput dan membersihkan sampah nonorganik seperti plastik yang berserakan.
Lapangan sepak bola Desa Labempa memang menjadi salah satu ruang publik penting bagi masyarakat. Aktivitas warga, terutama para pemuda desa, banyak terselenggara di tempat ini. Oleh karena itu, keberadaan lapangan yang bersih dan terawat dinilai sangat penting untuk mendukung kegiatan olahraga maupun acara sosial desa lainnya.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini menambah semangat dan nuansa kebersamaan. Warga terlihat bekerja berdampingan dengan mahasiswa, saling membantu dalam membersihkan area lapangan. Suasana kerja bakti pun berlangsung penuh keakraban, mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dengan warga desa.
Koordinasi kegiatan dilakukan secara sinergis oleh kedua kelompok mahasiswa KKN. Diskusi mengenai pembagian tugas dilakukan sebelum kegiatan dimulai, sehingga proses pelaksanaan berjalan lancar dan efisien. Kekompakan antar peserta tercermin dalam kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.
Harapan besar muncul dari kegiatan ini, baik dari mahasiswa maupun masyarakat. Diharapkan, kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut selama masa KKN berlangsung, bahkan setelahnya. Selain menciptakan lingkungan bersih, kerja bakti ini menjadi langkah awal membangun kesadaran bersama tentang pentingnya merawat fasilitas umum secara bergotong royong. Semangat kebersamaan yang tercipta di Desa Labempa Wanio Timoreng hari itu menjadi bukti bahwa mahasiswa, sebagai agen perubahan, mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen desa.(Fzs/Srh)