LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari IAIN Parepare angkatan ke-36 Posko 11, bersama mahasiswa KKN dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS) Sidrap, menggelar rapat koordinasi pada Minggu, 13 Juli 2025. Pertemuan yang berlangsung dari pukul 11.00 hingga 12.00 WITA ini bertempat di kediaman Kepala Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Rapat tersebut menjadi momentum penting bagi seluruh mahasiswa dari tiga institusi berbeda untuk menyamakan persepsi dan menyusun sinergi program kerja yang akan dilaksanakan di Desa Belawae. Dalam suasana yang akrab dan penuh semangat kolaborasi, para mahasiswa melakukan tudang sipulung yaitu forum diskusi santai khas masyarakat Sulawesi Selatan, untuk membahas berbagai agenda pengabdian mereka selama masa KKN.
Sebanyak 24 peserta hadir dalam forum ini, terdiri dari 15 mahasiswa KKN IAIN Parepare, 5 mahasiswa UNHAS Makassar, dan 4 mahasiswa UMS Sidrap. Kehadiran perwakilan dari tiga kampus ini menjadi gambaran nyata semangat gotong royong dan kolaborasi lintas lembaga dalam membangun desa.
Selama rapat, masing-masing kelompok mahasiswa mempresentasikan rencana program kerja yang telah disusun berdasarkan hasil observasi awal di lapangan. Beberapa program yang dibahas meliputi bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, penguatan keagamaan, dan pelestarian lingkungan. Para mahasiswa bersepakat untuk saling mendukung dan berbagi peran dalam pelaksanaan program agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan.
Mahasiswa KKN dari IAIN Parepare, selaku tuan rumah rapat koordinasi, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan partisipasi aktif rekan-rekan dari UNHAS dan UMS. Koordinasi ini diharapkan dapat mempermudah jalannya pengabdian di lapangan, sekaligus mempererat hubungan antarperguruan tinggi dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi.
Selain membahas agenda program, para peserta juga mendiskusikan strategi menghadapi tantangan lokal yang mungkin muncul selama masa KKN, termasuk persoalan partisipasi masyarakat, sumber daya yang tersedia, serta komunikasi lintas budaya dan kelembagaan di desa. Kesepakatan pun tercapai untuk mengedepankan pendekatan partisipatif dan dialogis dengan masyarakat setempat.
Kepala Desa Belawae yang turut hadir dan memfasilitasi tempat pertemuan, menyambut baik inisiatif koordinasi ini. Ia menyampaikan harapan agar mahasiswa KKN dari ketiga kampus mampu bersinergi untuk membawa perubahan positif di desanya, khususnya dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan. Melalui pelaksanaan rapat koordinasi ini, mahasiswa dari IAIN Parepare, UNHAS, dan UMS kini memiliki landasan kerja bersama yang lebih solid. Sinergi yang terbangun diharapkan mampu menciptakan program-program yang tidak hanya bermanfaat secara temporer, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Belawae. Kegiatan ini juga menjadi cerminan semangat kolaboratif antarperguruan tinggi dalam memberikan kontribusi nyata kepada bangsa melalui pengabdian di tingkat akar rumput.(Fzs/Srh)