LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 11 bekerja sama dengan mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menggelar rapat kolaborasi untuk membahas program kerja (Proker) Bank Sampah di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan pada SD di 28 Juli 2025.
Kegiatan ini digelar sebagai langkah awal dalam menciptakan pengelolaan sampah yang terstruktur dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat. Bank Sampah yang direncanakan menjadi salah satu proker unggulan bertujuan untuk menata pengelolaan sampah berbasis komunitas sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan warga desa.
Rapat berlangsung pada pukul 20.00 WITA di posko KKN Desa Belawae. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 mahasiswa KKN IAIN Parepare, 5 mahasiswa KKN UNHAS, serta 9 mahasiswa KKN UMS Rappang. Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk menyusun konsep dan langkah-langkah implementasi proker Bank Sampah.
Di dalam rapat tersebut, peserta membahas secara detail desain struktur bank sampah, sistem pemilahan sampah, mekanisme pengumpulan, serta rencana pemanfaatan hasil pengolahan sampah. Hal ini dimaksudkan agar program dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat desa.
Selain membahas teknis operasional, rapat juga menetapkan pembagian tugas antar posko KKN. Setiap kelompok diberikan tanggung jawab spesifik mulai dari tahap persiapan, sosialisasi, hingga pelaksanaan program, sehingga koordinasi antar mahasiswa lintas perguruan tinggi dapat berjalan lebih efisien.
Koordinator mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 11 menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan contoh nyata sinergi antar perguruan tinggi untuk menciptakan solusi nyata dalam pengelolaan lingkungan. “Dengan bekerja bersama, kami berharap Bank Sampah Desa Belawae dapat segera beroperasi dan menjadi contoh bagi desa-desa lain,” ujarnya.
Para peserta rapat menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat sejak awal. Mereka berencana mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada warga mengenai pemilahan sampah organik dan non-organik agar program ini berkelanjutan.
Kegiatan rapat kolaborasi ini diakhiri dengan kesepakatan bersama mengenai jadwal implementasi dan tindak lanjut program Bank Sampah. Diharapkan, melalui kerja sama lintas perguruan tinggi ini, Desa Belawae dapat memiliki sistem pengelolaan sampah yang rapi, ekonomis, dan berkelanjutan. Mahasiswa KKN juga berharap proker Bank Sampah dapat menjadi sarana edukasi lingkungan sekaligus meningkatkan partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan desa serta mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.(Fzs/Srh)