LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa KKN IAIN Parepare Angkatan 36 Posko 45 Desa Salobukkang bersama Pemerintah Desa Salobukkang menggelar festival anak soleh dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada Minggu, 31 Agustus 2025. Kegiatan ini dibuka secara resmi di Kantor Desa Salobukkang dan diikuti sekitar 20 peserta dari kalangan anak-anak.
Festival anak soleh ini bertemakan “Generasi Qur’ani, Ceria dan Berprestasi” dan digelar untuk menanamkan nilai-nilai agama serta membina karakter anak sejak dini. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam iman dan taqwa.
Pembukaan acara dilakukan oleh Kepala Desa Salobukkang, Sauli, S.Sos, yang memberikan sambutan dan menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an. Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai Al-Qur’an, serta dapat dilanjutkan untuk jenjang TK maupun SD di desa tersebut.
Beberapa lomba yang diadakan meliputi tadarus putra-putri, praktik sholat, adzan, serta hafalan surah pendek. Lomba-lomba ini bertujuan melatih disiplin, keberanian, serta meningkatkan pemahaman peserta terhadap ibadah dan nilai-nilai keislaman. Lokasi lomba berlangsung di Masjid Miftahul Khaer Monritoko, yang dipilih agar anak-anak dapat merasakan suasana religius secara langsung.
Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Ketua BPD Salobukkang, Pak Hj Herman. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini karena mampu mengikat keimanan dan menumbuhkan minat anak-anak untuk lebih mengenal Al-Qur’an. Menurutnya, festival seperti ini dapat menjadi program rutin yang bermanfaat bagi masyarakat.
Mahasiswa KKN IAIN Parepare bertindak sebagai panitia dan fasilitator lomba, membimbing anak-anak dalam mengikuti setiap kegiatan, serta memberikan motivasi agar mereka lebih giat dalam belajar dan beribadah. Kegiatan ini menjadi sarana mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu dan pengabdian kepada masyarakat secara nyata.
Selama lomba berlangsung, terlihat antusiasme tinggi dari anak-anak peserta. Mereka tidak hanya bersaing secara sehat, tetapi juga belajar untuk menghargai teman, menjaga disiplin, dan menampilkan kemampuan terbaiknya di hadapan orang tua serta panitia. Suasana hangat dan meriah tercipta, menambah semarak perayaan HUT RI di Desa Salobukkang.
Pak Hj Herman menambahkan, kegiatan ini penting untuk menanamkan nilai-nilai religius sejak dini, sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berprestasi. Ia berharap pemerintah desa dan pihak terkait dapat mendukung kelanjutan festival di tahuntahun berikutnya agar dampak positifnya lebih luas.
Melalui festival anak soleh ini, diharapkan lahir generasi Qur’ani yang ceria, disiplin, dan berprestasi. Selain meningkatkan kemampuan keagamaan, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan mahasiswa KKN sebagai agen perubahan positif di Desa Salobukkang.(Fzs/Srh)