LP2M IAIN Parepare---Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), menjadi saksi lahirnya sinergi awal antara pemerintah desa dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari tiga perguruan tinggi ternama. Kegiatan bertajuk "Temu Akrab dan Sinergi Awal KKN di Desa Kalosi Alau" ini berlangsung pada Jumat, 11 Juli 2025, di Kantor Desa Kalosi Alau. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), serta seluruh jajaran staf pemerintahan desa.
Sebanyak 31 peserta dari ketiga kampus turut serta dalam kegiatan ini. Mereka diperkenalkan secara langsung oleh perwakilan masing-masing perguruan tinggi. Tujuan dari kegiatan ini bukan sekadar memperkenalkan identitas dan lembaga asal mahasiswa KKN, tetapi juga membangun komunikasi yang terbuka dan kolaboratif antara mahasiswa dan aparatur desa sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat.
Kegiatan dibuka oleh sambutan Kepala Desa Kalosi Alau, Andi Apris. Dalam penyampaiannya, ia mengapresiasi kehadiran para mahasiswa yang telah memilih desa Kalosi Alau sebagai lokasi pengabdian. Ia berharap agar program-program KKN yang akan dilaksanakan mampu memberikan dampak positif dan nyata bagi masyarakat desa, khususnya dalam bidang pemberdayaan dan pembangunan masyarakat.
Menurut Kepala Desa, keterlibatan tiga perguruan tinggi dalam satu wilayah pengabdian merupakan peluang besar untuk memaksimalkan potensi kolaborasi antar-mahasiswa dan pihak desa. Meskipun durasi pengabdian tiap perguruan tinggi berbeda—IAIN Parepare dan UMS Rappang selama dua bulan, sementara UNHAS selama 45 hari—semangat kerja sama tetap menjadi kunci keberhasilan.
“Saya berharap program kerja yang dirancang oleh mahasiswa KKN dapat berjalan secara sinergis, saling mendukung, dan terfokus pada kebutuhan masyarakat Kalosi Alau. Kita harus manfaatkan waktu sebaik mungkin dan jaga kesehatan selama menjalankan aktivitas. Mari bersama-sama kita wujudkan kemajuan desa,” ujar Andi Apris dalam sambutannya.
Suasana akrab dan penuh kehangatan turut mewarnai perkenalan para mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi. Masing-masing mahasiswa memperkenalkan diri, latar belakang pendidikan, serta gambaran umum program kerja yang akan mereka jalankan selama masa pengabdian. Antusiasme juga tampak dari para staf desa yang menyambut baik keberadaan mahasiswa sebagai mitra dalam membangun desa.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi ringan antara mahasiswa dan perangkat desa. Dalam diskusi tersebut, beberapa ide awal program kerja mulai dibicarakan, termasuk rencana pemberdayaan ekonomi, kegiatan edukasi untuk masyarakat, serta pelibatan pemuda desa dalam aktivitas sosial.
Harapan besar tertuang dari hasil temu akrab ini. Meski berasal dari kampus yang berbeda, para mahasiswa dituntut untuk menjalin kekompakan dan mengesampingkan perbedaan almamater. Tujuan utama mereka adalah sama—membangun desa bersama. Sebagaimana disampaikan Kepala Desa, keberadaan para mahasiswa di Kalosi Alau merupakan satu kesatuan yang memperkuat solidaritas di wilayah Kecamatan Dua Pitue, khususnya di wilayah perbatasan Sidrap dan Wajo. Melalui kolaborasi yang erat, program KKN di Kalosi Alau diharapkan menjadi model pengabdian lintas kampus yang inspiratif dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa.(Fzs/Srh)