Skip to Content

Pergi untuk Misi, Pulang untuk Mengabdi: Kisah CPNS di Tanah Merdeka

S. Dinar Annisa Abdullah (Dosen IAIN Parepare)
August 16, 2025 by
Pergi untuk Misi, Pulang untuk Mengabdi: Kisah CPNS di Tanah Merdeka
Hamzah Aziz

Tema HUT Kemerdekaan RI ke-80, Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, bagi sebagian orang mungkin adalah semboyan nasional. Namun bagi saya, CPNS yang lahir di tanah ini, tumbuh dan kembang di pulau lain, lalu kembali untuk mengabdi, tema ini adalah sebuah perjalanan hidup.

Saya lahir di sini, di tanah yang mengajarkan langkah pertama. Namun takdir membawa saya tumbuh, kembang, dan menempuh pendidikan pada pijakan tanah yang berbeda. Puluhan tahun saya mengenal tanah kelahiran hanya lewat cerita, ingatan samar, dan kunjungan singkat. Hingga akhirnya, negara memanggil saya pulang not sebagai tamu, tapi sebagai pelayan masyarakat.

Kepulangan ini mengajarkan arti bersatu. Saya kembali bukan hanya sebagai warga asli, tetapi juga sebagai “pendatang” yang membawa pengalaman dari luar. Perpaduan ini adalah wujud Kurikulum Cinta: Cinta kepada tanah kelahiran yang mengakar, dan cinta kepada pelajaran hidup yang saya bawa dari tanah rantau.

Saya pun sadar, kedaulatan bangsa dimulai dari kedaulatan daerah. Melalui semangat ekoteologi, saya belajar bahwa menjaga lingkungan, melestarikan sumber daya lokal, dan menghormati tanah kelahiran adalah bentuk ibadah sekaligus kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Sebab tanpa alam yang lestari, tak ada pembangunan yang berkelanjutan; dan tanpa menghormati warisan bumi, tidak ada masa depan yang dapat kita wariskan.

Sebagai CPNS, saya akan membawa bekal 16 keterampilan abad 21 yang saya pelajari di perantauan (literasi digital, berpikir kritis, komunikasi lintas budaya) untuk saya terapkan di sini. Saya yakin, kesejahteraan rakyat tidak datang dari nostalgia, tetapi dari kerja nyata yang adaptif dan inovatif.

Kembali ke tanah kelahiran juga berarti memeluk kembali akulturasi budaya yang pernah saya tinggalkan. Saya mengenal kembali adat, bahasa, dan tradisi setempat, lalu memadukannya dengan pengalaman dan wawasan dari luar. Inilah harmoni yang memperkuat identitas. Saya berpegang pada nilai-nilai moderasi beragama agar pengabdian ini dapat menjaga harmoni di tanah ini.

Kini saya pulang bukan sebagai anak kecil yang dulu meninggalkan tanah ini, melainkan sebagai abdi negara yang siap menanam kerja, menumbuhkan harapan, dan menuai kemajuan. Saya tahu bahwa tugas saya bukan hanya menjalankan pekerjaan, tetapi menjaga mimpi-mimpi yang lahir dari kemerdekaan. Karena kemerdekaan adalah ruang kosong yang harus kita isi bersama dengan kerja, cinta, dan pengabdian. Di sini saya dilahirkan, di sini pula saya akan menanam karya demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju.

Pergi untuk Misi, Pulang untuk Mengabdi: Kisah CPNS di Tanah Merdeka
Hamzah Aziz August 16, 2025
Share this post
Archive