Di tengah gejolak ekonomi global dan dinamika pasar yang tak terduga, perusahaan-perusahaan di kawasan industri sering kali berjuang keras menjaga stabilitas dan profitabilitas. Gelombang perubahan regulasi, fluktuasi pasokan bahan baku, hingga pergeseran preferensi konsumen menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi para manajer setiap hari. Kemampuan untuk merespons dan beradaptasi dengan cepat bukan lagi sekadar keunggulan, melainkan kunci kelangsungan hidup. Namun, bagaimana sebenarnya faktor eksternal yang tak terduga ini memengaruhi kinerja mereka? Dan sejauh mana sistem internal, khususnya akuntansi manajemen, bisa menjadi jangkar penyelamat?
Pertanyaan-pertanyaan krusial ini menjadi sorotan dalam riset berjudul “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Karakteristik Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial di Kawasan Industri Makassar” yang dilakukan oleh Rini Purnamasari, Besse Nurhawaisa, dan Tita Rizky Aulia dari Institut Agama Islam Negeri Parepare. Studi ini secara mendalam mengupas interaksi kompleks antara lingkungan bisnis yang tidak menentu dan sistem informasi akuntansi dalam membentuk efektivitas manajer di salah satu pusat industri penting di Indonesia.
Badai Ketidakpastian di Kawasan Industri
Perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Makassar, seperti banyak entitas bisnis lainnya, tidak luput dari terpaan ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Tim peneliti menemukan bahwa semakin besar ketidakpastian ini, kinerja manajerial cenderung semakin menurun. Fenomena ini bukan sekadar teori ekonomi, melainkan realitas operasional yang tercermin dari berbagai aspek.
Kurangnya informasi akurat mengenai gerak-gerik pesaing menjadi salah satu pemicu utama. Manajer kesulitan memprediksi langkah strategis kompetitor, membuat keputusan menjadi spekulatif. Selain itu, struktur perusahaan yang tidak jelas, ditandai dengan tumpang tindih tugas antarbagian atau ketidaksesuaian deskripsi pekerjaan, turut memperparah kondisi internal. Bayangkan sebuah kapal yang berlayar tanpa peta jelas di tengah badai; setiap awak kapal mungkin memiliki tujuan sendiri, menciptakan kekacauan alih-alih navigasi yang terarah.
Ketidakpastian juga datang dari rantai pasokan. Pemasok yang tidak konsisten dalam pengiriman barang produksi dapat menyebabkan terganggunya jadwal produksi dan kualitas produk akhir. Belum lagi perubahan peraturan pemerintah yang mendadak, yang memaksa perusahaan untuk terus-menerus menyesuaikan diri dengan biaya dan upaya yang signifikan. Kondisi informasi pelanggan yang tidak jelas juga menambah lapisan ketidakpastian, membuat perusahaan sulit mengidentifikasi kebutuhan pasar yang sesungguhnya. Semua faktor ini secara kolektif menciptakan lingkungan yang sulit diprediksi, secara langsung menghambat kemampuan manajer untuk merencanakan dan mengendalikan operasi secara efektif.
Akuntansi Manajemen sebagai Kompas di Tengah Badai
Di tengah ketidakpastian yang menggerus kinerja, karakteristik akuntansi manajemen yang kuat justru berfungsi sebagai kompas. Riset menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen yang baik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Semakin optimal karakteristik sistem ini diterapkan, semakin meningkat pula kinerja manajerial perusahaan.
Karakteristik akuntansi manajemen yang dimaksud mencakup empat dimensi utama: broad scope, timeliness, aggregation, dan integration. Broad scope berarti sistem akuntansi menyediakan informasi yang luas, tidak hanya keuangan tetapi juga non-keuangan, yang relevan untuk berbagai aspek pengambilan keputusan. Ini memungkinkan manajer melihat gambaran besar, seperti orientasi masa depan dan prediksi pasar, bukan hanya data historis.
Timeliness mengacu pada ketersediaan informasi yang cepat dan tepat waktu. Dalam lingkungan yang berubah cepat, informasi yang datang terlambat sama saja tidak berguna. Laporan biaya, anggaran, dan laporan prestasi yang disajikan secara real-time memungkinkan manajer mengambil keputusan responsif. Sementara itu, aggregation berarti kemampuan sistem untuk mengumpulkan dan menyajikan data dalam bentuk ringkasan yang mudah dipahami, tanpa kehilangan detail esensial. Informasi yang teragregasi dengan baik membantu manajer fokus pada metrik kunci tanpa terbebani oleh data mentah yang terlalu banyak.
Terakhir, integration merujuk pada keterpaduan sistem akuntansi manajemen dengan sistem informasi lain dalam organisasi. Integrasi ini memastikan aliran data yang mulus antarbagian, mencegah silo informasi, dan mendukung pengambilan keputusan yang koheren di seluruh perusahaan. Ketika keempat karakteristik ini diterapkan dengan optimal, manajer dapat menyusun anggaran yang lebih akurat, membuat laporan yang lebih informatif, dan pada akhirnya, mengambil keputusan strategis yang lebih tepat.
Data Mendukung, Arah Kebijakan Menanti
Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei terhadap 73 manajer di perusahaan-perusahaan industri di Kawasan Industri Makassar. Melalui analisis regresi, tim peneliti mengkonfirmasi bahwa ketidakpastian lingkungan memang memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja manajerial. Sebaliknya, karakteristik akuntansi manajemen menunjukkan pengaruh positif dan signifikan.
Menariknya, karakteristik akuntansi manajemen terbukti menjadi variabel yang paling dominan dalam memengaruhi kinerja manajerial dibandingkan ketidakpastian lingkungan. Temuan ini menggarisbawahi peran sentral sistem informasi internal yang efektif dalam menopang kinerja manajerial, bahkan di tengah tekanan eksternal yang tinggi. Ini sejalan dengan riset serupa yang dilakukan oleh Siregar, Ginting, Situmorang, dan Silalahi (2025) di PT Agromuko Bengkulu, yang juga menemukan pengaruh positif dan signifikan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial.
Hasil riset ini memberikan landasan kuat bagi perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Makassar untuk merumuskan strategi yang lebih adaptif. Para manajer perlu secara proaktif memantau dan menganalisis faktor-faktor ketidakpastian lingkungan, mulai dari perubahan regulasi pemerintah hingga dinamika pasar dan pasokan. Membangun sistem intelijen pasar yang lebih canggih dan memperkuat komunikasi antarbagian dalam perusahaan menjadi langkah awal yang krusial.
Pada saat yang sama, investasi dan pengembangan sistem akuntansi manajemen harus menjadi prioritas. Perusahaan harus memastikan bahwa sistem mereka tidak hanya mampu mencatat transaksi, tetapi juga menyediakan informasi yang luas, tepat waktu, teragregasi, dan terintegrasi untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Pelatihan berkelanjutan bagi manajer tentang bagaimana memanfaatkan informasi akuntansi manajemen secara optimal juga esensial. Dengan mengoptimalkan kapabilitas internal dan mengantisipasi tantangan eksternal, perusahaan dapat tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah lanskap industri yang terus berubah.
Identitas Riset
Judul: Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Karakteristik Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial di Kawasan Industri Makassar
Peneliti: Rini Purnamasari, Besse Nurhawaisa, Tita Rizky Aulia
Institusi: IAIN Parepare
Tahun: 2025
Daftar Pustaka
Espa, I. (2011). Keuangan keluarga dalam perspektif akuntansi.
