LP2M IAIN Parepare---Desa Anabannae, Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, menjadi lokasi pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa yang dihadiri oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare dan KKNT Unhas pada (tanggal kegiatan). Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkuat kompetensi aparatur desa dalam menjalankan tugas pemerintahan serta pelayanan publik secara efektif dan profesional.
Pelatihan ini diikuti oleh kepala desa, staf desa, warga sekitar, serta mahasiswa KKN dan KKNT yang ingin mempelajari praktik tata kelola desa secara langsung. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi aparatur desa untuk memperoleh wawasan baru dan meningkatkan keterampilan dalam merencanakan serta mengelola pembangunan desa.
Sesi pelatihan diawali dengan penyampaian materi oleh pemateri berkompeten yang membahas berbagai topik, termasuk tata kelola administrasi desa, perencanaan pembangunan, dan strategi pelayanan publik yang efektif. Penjelasan disampaikan secara sistematis agar peserta mudah memahami langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan di lingkungan kerja mereka.
Selain sesi teori, pelatihan juga menghadirkan diskusi interaktif di mana peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Mahasiswa KKN yang hadir ikut berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, sehingga memperoleh wawasan tambahan terkait manajemen pemerintahan desa dan dinamika sosial masyarakat setempat.
Kepala Desa Anabannae menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membekali aparatur desa dengan keterampilan dan pengetahuan baru. “Kami ingin perangkat desa mampu bekerja lebih optimal dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas layanan publik.
Mahasiswa KKN dan KKNT juga mendapatkan manfaat dari kegiatan ini. Selain belajar secara langsung tentang administrasi dan perencanaan pembangunan desa, mereka dapat mengamati bagaimana aparatur desa mengelola sumber daya dan menghadapi tantangan pelayanan masyarakat secara nyata. Pengalaman ini menjadi tambahan ilmu praktis yang relevan dengan studi mereka.
Pelatihan berlangsung dengan lancar berkat dukungan penuh pemateri, aparatur desa, dan mahasiswa. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif selama diskusi, simulasi, dan sesi praktik yang diadakan sebagai bagian dari pembelajaran. Kegiatan ini berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan produktif.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, aparatur desa di Desa Anabannae mampu meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam melayani masyarakat. Sementara mahasiswa KKN yang hadir diharapkan dapat memanfaatkan pengalaman ini sebagai bahan refleksi dan inspirasi untuk program pengabdian masyarakat yang lebih efektif di masa mendatang. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam membangun sinergi antara pendidikan tinggi dan pemerintahan desa demi kemajuan masyarakat.(Fzs/Srh)