Saat mendengar kata biologi, umumnya yang terbersit dibenak adalah ilmu tentang makluk hidup dengan istilah-istilah ilmiah yang sulit disebut dan sukar dipahami. Tapi pernahkah kita menilik dari perspektif berbeda bahwa Biologi bukan hanya tentang makhluk hidup dengan seluk beluknya yang terkesan rumit, tapi jendela untuk memahami makna cinta?
Konteks cinta dalam hal ini bukan hanya tentang romansa, tentang rasa antar dua insan tapi lebih dari itu. Ada Rasa syukur, kepedulian, empati, saling menghargai, dan saling menjaga. Menariknya adalah semua itu bisa kita pelajari di Biologi. Coba bayangkan bagaimana tubuh manusia yang kompleks bekerja. Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan jantung yang involunter otomatis berdetak tanpa lelah, Paru-paru yang setiap saat mengatur sirkulasi oksigen dan karbondioksida. Otak dengan milyaran sel saraf yang senantiasa responsif , bahkan saat tidur tetap bekerja. Apakah organ-organ tersebut bekerja sendiri? Tentu tidak. Organ-oran tersebut saling bekerjasama dan saling mendukung dalam sebuah sistem, tak ada yang merasa paling penting. Bukankah itu pelajaran tentang harmonisasi dan kerja sama tanpa pamrih?.
Implementasi kurikulum cinta dalam Biologi ibarat simbiosis mutualisme antara lebah dan bunga, Hubungan saling membutuhkan tanpa merugikan. Laksana sebuah ekosistem , yang menunjukan bahwa tidak ada makhluk yang hidup sendiri. Dosen dan mahasiswa saling membutuhkan. Dosen memberi ilmu, mendidik dan membimbing sementara mahasiswa memberi respon positif, rasa ingin tahu atas apa yang diajarkan. Dosen bisa mulai dengan membangun rasa penasaran, mengajak berdialog, dan menumbuhkan kepekaan saat membahas materi. Misalnya, saat membahas sistem peredaran darah, mahasiswa diajak bukan hanya memahami anatomi fisiologinya, tapi juga pentingnya menanamkan rasa syukur dan lebih menghargai tubuh. Saat mempelajari ekologi, mahasiswa diajak memahami bahwa mencintai alam bukan pilihan, tapi kebutuhan hidup bersama. Cinta di ruang kelas tidak serta merta tentang perasaan, tapi tentang kehadiran yang tulus dan hubungan yang saling menguatkan.
Oleh karena itu, mari kita ubah cara kita memandang Biologi. Biologi bukan sekadar ilmu tentang struktur dan fungsi tubuh tapi pelajaran tentang hidup, tentang saling membutuhkan, dan saling menguatkan. Biologi mengajarkan bahwa dari sel hingga organisme, dari balik lensa mikroskop hingga Ekologi. Biologi adalah pelajaran tentang kehidupan, sementara cinta adalah ruh dari kehidupan itu sendiri.