LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare menunjukkan kepedulian terhadap korban kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Soreang, Kabupaten Pinrang. Dengan mengedepankan pendekatan empatik dan responsif, mereka melakukan asesmen kebutuhan secara langsung di lapangan sebagai bagian dari upaya tanggap darurat dan pemulihan pascabencana.
Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 17.16 WITA, sekelompok mahasiswa KKN terlihat berada di pinggir Jalan Poros Pinrang-Parepare. Mereka tampak aktif melakukan interaksi dengan warga sekitar, sebagian membawa papan tulis kecil dan alat tulis untuk mencatat informasi penting dari hasil penggalangan data.
Kegiatan ini mengusung tema “Asesmen Tepat, Bantuan Cepat: Membangun Kembali Harapan Korban Kebakaran.” Tema tersebut mencerminkan komitmen mahasiswa dalam memastikan setiap bantuan yang akan diberikan memiliki dasar kebutuhan nyata dan tidak bersifat serampangan. Asesmen yang dilakukan bukan hanya untuk mencatat kerugian, tetapi juga untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar warga seperti sandang, pangan, dan tempat tinggal sementara.
"Langkah awal yang kami lakukan adalah menyapa warga terdampak, mendengarkan keluh kesah mereka, serta mencatat kebutuhan-kebutuhan mendesak yang mereka alami pascakebakaran," ungkap salah satu mahasiswa KKN saat ditemui di lokasi. Ia menambahkan bahwa metode ini dinilai lebih manusiawi dan akurat dibandingkan hanya mengandalkan informasi dari media sosial atau laporan sekunder.
Di dalam kegiatan tersebut, terlihat sekitar delapan hingga sepuluh mahasiswa KKN yang terlibat langsung. Mereka menyebar di sekitar kawasan terdampak untuk mengumpulkan informasi dari para korban atau tetangga terdekat yang mengetahui kondisi mereka. Keberadaan mereka juga turut didukung oleh beberapa warga dan relawan yang membantu memfasilitasi jalannya asesmen.
Pendekatan yang dilakukan mahasiswa tergolong efektif karena memungkinkan komunikasi dua arah secara langsung antara korban dan pengumpul data. Hal ini memberikan ruang bagi korban untuk menyuarakan kebutuhan mereka secara spesifik, termasuk kebutuhan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Salah satu korban, dalam wawancara singkat, menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. "Kami merasa diperhatikan. Kadang bantuan datang tapi tidak sesuai yang kami butuhkan. Tapi kalau ditanya langsung seperti ini, kami bisa jelaskan kondisi kami sesungguhnya," ujarnya.
Mahasiswa KKN IAIN Parepare berharap hasil asesmen ini dapat menjadi landasan kuat dalam merancang bantuan lanjutan, baik dari pemerintah, organisasi kemanusiaan, maupun individu yang ingin berdonasi. Data yang dikumpulkan nantinya akan diolah secara sistematis untuk memetakan prioritas kebutuhan serta area yang paling terdampak.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk pembelajaran lapangan yang sangat berharga bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar mengenai proses asesmen dan pengumpulan data, tetapi juga mengalami langsung bagaimana pentingnya empati dan kepekaan sosial dalam kondisi darurat.
Melalui gerakan nyata ini, diharapkan proses pemulihan pasca-kebakaran dapat berjalan lebih terarah dan para korban mampu segera bangkit membangun kembali kehidupan mereka. Kegiatan mahasiswa KKN ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dapat melahirkan solusi yang berdampak langsung.(Fzs/Srh)