LP2M IAIN Parepare---Lingkungan yang bersih dan jalan yang aman menjadi dambaan setiap warga desa. Di Desa Bonto, semangat kebersamaan tersebut diwujudkan melalui kegiatan gotong royong yang melibatkan warga dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Minggu 20 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Jalan utama desa yang selama ini tertutup semak dan mengalami penyempitan dinilai mengganggu aktivitas warga. Risiko kecelakaan pun meningkat karena jarak pandang yang terbatas. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa KKN berinisiatif menginisiasi kegiatan kerja bakti bersama warga demi menciptakan akses jalan yang bersih, aman, dan nyaman digunakan menjelang acara 17 Agustus.
Kegiatan gotong royong mengusung tema “Merawat Lingkungan, Menguatkan Kebersamaan”. Sebanyak 60 peserta, terdiri dari warga, perangkat desa, dan mahasiswa KKN, bergabung dalam aksi bersih-bersih yang dimulai pukul 07.00 WITA. Mereka bekerja menyisir sepanjang jalan Desa Bonto, menebas rumput liar, mengangkat sampah, serta menyemprotkan pestisida untuk mencegah tumbuhnya kembali semak liar.
Keterlibatan warga menjadi tulang punggung keberhasilan kegiatan ini. Alat-alat seperti cangkul, parang, tangki penyemprot, dan sapu dibawa secara swadaya oleh warga. Mahasiswa turut memimpin sejumlah titik kerja, memastikan jalannya kegiatan berjalan terarah dan terdokumentasi dengan baik.
Kepala Desa Bonto, Asriani Harun, S.Pd., hadir langsung dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi harmonis antara mahasiswa dan warga desa. “Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga membawa semangat gotong royong dan kepedulian sosial kepada masyarakat,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Dusun Buntu Lamba, Muhammad Jamil, serta Koordinator Posko KKN, Ismail Muhammad Syam, yang turut mengawasi jalannya kegiatan. Kolaborasi lintas unsur ini menunjukkan semangat kolektif yang kuat dalam menjaga lingkungan dan membangun kedekatan sosial antarwarga.
Kegiatan berlangsung lancar dan penuh semangat. Meski matahari kian meninggi, peserta tetap antusias menyelesaikan pembersihan hingga area jalan benar-benar bersih. Tidak hanya sebagai ajang gotong royong, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat.
Diharapkan kegiatan semacam ini tidak berhenti pada momen perayaan hari kemerdekaan saja. Kepala desa berharap kerja bakti dapat menjadi agenda rutin, sekaligus sarana pembelajaran sosial bagi mahasiswa dan bentuk pelibatan warga dalam menjaga kelestarian lingkungan desa. Jalan desa yang bersih kini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian bersama terhadap ruang hidup yang lebih baik.(Fzs/Srh)