Makassar, 1 Desember 2025 – Dosen Pascasarjana IAIN Parepare, Dr. H. Abdillah, Lc., M.H.I, dipercaya sebagai pemateri utama dalam kegiatan Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah Angkatan I yang diadakan di Makassar. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai peserta yang terdiri dari calon pembimbing haji dan umrah yang ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menyelenggarakan ibadah haji dan umrah secara profesional.
Dr. Abdillah, yang juga seorang praktisi di bidang haji dan umrah, membawa berbagai pengalaman dan wawasan penting terkait tantangan dan problematika yang sering dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Dalam sesi yang berlangsung penuh antusiasme, Dr. Abdillah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai regulasi terbaru, tantangan kesehatan, serta permasalahan logistik yang dapat memengaruhi kelancaran ibadah haji dan umrah.
Dr. Abdillah menekankan bahwa salah satu kunci sukses dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah adalah kompetensi pembimbing yang dapat merespons berbagai dinamika yang terjadi selama pelaksanaan ibadah. Pembimbing yang kompeten diharapkan dapat mengelola segala aspek terkait ibadah haji dengan baik, dari persiapan pra-keberangkatan hingga pemulangan jemaah setelah ibadah selesai.
Sertifikasi ini juga mengupas secara rinci tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi oleh pembimbing, seperti meningkatnya jumlah jemaah lansia yang memerlukan perhatian lebih dalam hal kesehatan, serta pentingnya pemahaman tentang regulasi yang terus berubah. Dalam hal ini, Dr. Abdillah membahas peraturan baru yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2025 tentang penyelenggaraan ibadah haji, serta pengaruhnya terhadap pembimbing dan proses keberangkatan jemaah.
Salah satu topik utama dalam materi yang disampaikan adalah masalah kesehatan jemaah, khususnya risiko yang dihadapi oleh jemaah lansia dan jemaah dengan kondisi medis tertentu. Dr. Abdillah memaparkan pentingnya manajemen kesehatan yang baik, termasuk pengelolaan risiko penyakit seperti stroke panas, dehidrasi, serta gangguan kardiovaskular yang sering terjadi selama ibadah haji.
Selain itu, masalah logistik dan pengaturan transportasi juga menjadi fokus utama, mengingat padatnya jumlah jemaah yang datang dari seluruh dunia, dengan suhu ekstrem yang sering terjadi di lokasi-lokasi seperti Mina dan Arafah. Dr. Abdillah mengajak peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan ini dengan strategi yang lebih matang.
Kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan pembimbing yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang memadai, tetapi juga mampu mengelola dinamika operasional dan memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. Dr. Abdillah juga menekankan pentingnya literasi digital bagi pembimbing, karena perubahan dalam sistem administrasi dan visa, serta penggunaan aplikasi digital oleh pemerintah Saudi, kini menjadi bagian integral dari pelaksanaan ibadah haji.
Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah Angkatan I ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi peningkatan kualitas layanan pembimbing haji dan umrah, serta memperkuat kapasitas para peserta dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam dunia penyelenggaraan ibadah haji.
Dengan diadakannya sertifikasi ini, diharapkan para pembimbing yang terlibat dapat memberikan pelayanan yang lebih profesional dan responsif, mengingat kompleksitas yang semakin meningkat dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Selain itu, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen IAIN Parepare dalam mengembangkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi calon pembimbing haji dan umrah, serta kontribusinya terhadap pembaharuan sistem penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik.
Sertifikasi ini juga memperlihatkan peran penting dosen Pascasarjana IAIN Parepare, khususnya Dr. Abdillah, dalam mengembangkan pengetahuan di bidang haji dan umrah yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia pendidikan.