Skip ke Konten

LP2M IAIN Parepare Gelar Rapat Evaluasi Kinerja: Fokus Penguatan Integrasi dan Program Rutin

5 Desember 2025 oleh
LP2M IAIN Parepare Gelar Rapat Evaluasi Kinerja: Fokus Penguatan Integrasi dan Program Rutin
Suhartina

Parepare — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare menggelar rapat evaluasi kinerja pada Sabtu, 6 Desember 2025, di Ruang Meeting LP2M. Pertemuan ini menjadi agenda strategis dalam memastikan kesinambungan program, efektivitas tata kelola, serta penyusunan langkah prioritas untuk tahun mendatang. Rapat dihadiri oleh Ketua LP2M, Sekretaris LP2M, Kepala Pusat Penelitian, Kepala Pusat Publikasi dan Penerbitan, Penanggung jawab Pusat Gender dan Anak, Penanggung jawab Lembaga Bantuan Hukum, Staf Ahli LP2M, dan seluruh admin LP2M.

Dalam rapat tersebut, Ketua LP2M, Dr. Muhammad Haramain, M.Sos.I., menyampaikan bahwa tahun 2025 akan menjadi fase penguatan tata kelola riset dan pengabdian melalui pelaksanaan program rutin serta penataan ulang fungsi pusat-pusat di bawah LP2M.



“SK mapping sudah ada, dan awal Januari kita targetkan mapping lengkap sudah diajukan dan diberlakukan. Dengan demikian, setiap pusat memiliki arah kerja yang jelas, terukur, dan selaras dengan Renstra institusi,”
jelasnya.

Selain itu, LP2M juga akan mendorong konsistensi kegiatan seperti pendampingan penelitian, klinik publikasi, koordinasi jurnal, dan program pengabdian masyarakat berbasis impact evaluation. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dosen sekaligus memperkuat positioning institusi dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat.

Sekretaris LP2M turut memberikan masukan penting terkait penguatan sistem integrasi antar pusat, terutama pusat yang memiliki titik irisan dalam fungsi dan mandat program.

“Kita perlu memastikan tidak ada irisan kebijakan maupun program. Integrasi bukan sekadar koordinasi, tetapi membangun alur kerja yang terstruktur, efisien, dan saling mendukung,”
ujarnya.

Dalam evaluasi, ditemukan bahwa salah satu indikator dalam Renstra LP2M terkait pemenuhan reward publikasi periode 2020–2024 masih belum tercapai. Hal ini menjadi dasar perlunya peningkatan mekanisme monitoring publikasi, insentif berbasis capaian, dan pembinaan berkelanjutan bagi dosen peneliti.

Menutup rapat, Ketua LP2M menegaskan bahwa reposisi fungsi beberapa pusat akan dilakukan untuk memastikan relevansi dan kontribusinya terhadap akreditasi institusi dan arah pengembangan kampus.

LP2M berharap langkah strategis ini tidak hanya memperkuat sistem kerja internal, tetapi juga meningkatkan dampak riset dan pengabdian masyarakat secara nyata, baik di level regional, nasional, maupun internasional.

di dalam Berita