LP2M IAIN Parepare – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penelitian Berbasis SBK sebagai bagian dari tahapan penting dalam Program Bantuan Penelitian tahun anggaran 2025. Kegiatan ini merupakan instrumen utama dalam memastikan mutu pelaksanaan penelitian dosen agar tetap sesuai dengan desain operasional dan standar mutu penelitian yang ditetapkan.
Pelaksanaan Monev dilakukan pada 6–7 September 2025 melalui monitoring lapangan pada salah satu tim peneliti penerima bantuan penelitian yang mengusulkan judul “Harmoni Religi dan Tradisi Lokal: Integrasi Ajaran Hadis dan Budaya Suku Kajang dalam Pelestarian Lingkungan”. Tim peneliti ini terdiri atas ketua Muhammad Ali Rusdi dengan anggota Muhammad Ismail dan Muhammad Munzir. Penelitian ini mengangkat tema Ekoteologi Islam dengan pendekatan integratif antara ajaran hadis dan kearifan lokal masyarakat adat Kajang di Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan monitoring lapangan dilaksanakan di kawasan adat Ammatoa Kajang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, yang dikenal sebagai komunitas adat yang masih memegang teguh kepercayaan dan nilai-nilai kearifan lokal dalam menjaga kelestarian alam. Masyarakat adat Kajang hidup dalam sistem sosial dan spiritual yang berpijak pada prinsip kesederhanaan, keseimbangan, serta penghormatan terhadap alam sebagai wujud pengabdian kepada Sang Pencipta.
Monitoring lapangan dipimpin oleh Sekretaris LP2M IAIN Parepare, Muhammad Majdy Amiruddi, bersama Kepala Pusat Penelitian, Zulfiqar Busrah. Tim LP2M melakukan observasi langsung terhadap pelaksanaan penelitian, memverifikasi proses pengumpulan data, serta berdialog dengan informan, tokoh masyarakat, dan pemangku adat Ammatoa. Kegiatan ini bertujuan memastikan bahwa pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan rencana dan metodologi yang telah diusulkan.
Dalam kegiatan ini, LP2M juga melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara usulan penelitian dengan pelaksanaan di lapangan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan penelitian telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rancangan awal. Tim peneliti dinilai telah menjalankan tahapan penelitian secara sistematis, mulai dari pengumpulan data hingga analisis tematik, yang seluruhnya mencerminkan integrasi antara nilai-nilai Islam dan kearifan lokal masyarakat adat Kajang.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Ali Rusdi, yang dikenal sebagai pakar Maqasid Syariah, menegaskan bahwa menjaga alam merupakan bagian penting dari tujuan syariah (maqasid al-syariah) dalam dimensi hifz al-bi’ah (perlindungan lingkungan).
“Menjaga kelestarian alam adalah bagian dari amanah manusia sebagai khalifah di bumi. Prinsip ini sejalan dengan ajaran hadis tentang tanggung jawab moral terhadap alam. Masyarakat adat Kajang sesungguhnya telah mengamalkan nilai-nilai ini secara nyata melalui kearifan lokal mereka dalam melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Ismail menambahkan bahwa hasil penelitian menunjukkan keterpaduan yang kuat antara ajaran agama dan tradisi lokal dalam membangun kesadaran ekologis.
“Wawancara dengan para pemangku adat menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bagi masyarakat Kajang bukan sekadar budaya, tetapi merupakan bagian dari keyakinan spiritual yang mendalam,” ungkapnya.
Zulfiqar Busrah, selaku Kepala Pusat Penelitian, menegaskan bahwa kegiatan Monev tidak hanya bertujuan memastikan kepatuhan administratif, tetapi juga merupakan upaya strategis untuk menjaga mutu riset dosen serta memperkuat arah pengembangan keilmuan berbasis integrasi Islam dan budaya lokal.
“Melalui kegiatan seperti ini, LP2M berupaya memastikan penelitian dosen tidak hanya terlaksana sesuai prosedur, tetapi juga menghasilkan temuan yang berdampak bagi pengembangan ilmu dan kemaslahatan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Majdy Amiruddi menambahkan bahwa kegiatan Monev juga berfungsi sebagai bentuk pendampingan akademik bagi peneliti dalam memastikan hasil riset dapat dikembangkan lebih lanjut menuju publikasi ilmiah yang relevan.
“Kami ingin memastikan bahwa penelitian dosen tidak berhenti pada laporan akhir, tetapi dapat berlanjut pada publikasi dan pengembangan pengetahuan yang memberi manfaat luas,” tuturnya.
Melalui pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini, LP2M IAIN Parepare menegaskan komitmennya untuk terus menjaga mutu penelitian dosen, memperkuat budaya riset, serta memastikan program penelitian berbasis SBK tetap menjadi sarana pengembangan ilmu yang berakar pada nilai-nilai keislaman, kearifan lokal, dan kemaslahatan masyarakat.