LP2M IAIN Parepare---Memasuki hari kedua pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang tergabung dalam posko Desa Teteaji mulai melakukan observasi langsung ke lingkungan masyarakat, Jumat (11/7/2025). Observasi ini menjadi langkah awal untuk memahami kondisi sosial dan potensi desa sebelum menyusun dan menjalankan program kerja.
Kegiatan observasi ini diarahkan langsung oleh Kepala Desa Teteaji, Andi Gusli, yang memberikan pemaparan singkat mengenai kondisi geografis, sosial, dan kelembagaan desa.
“Desa Teteaji dulunya merupakan satu wilayah dengan Desa Polewali. Namun setelah pemekaran, keduanya menjadi desa yang berdiri sendiri. Hal ini juga berdampak pada pembagian fasilitas pendidikan dan lainnya,” jelas Andi Gusli di hadapan mahasiswa.
Ia menyebutkan bahwa anggaran tahunan yang diterima Desa Teteaji berkisar Rp1,8 miliar, yang dialokasikan untuk pembangunan, pelayanan masyarakat, dan pengembangan potensi desa. Dari sisi fasilitas, Teteaji memiliki Enam masjid, tiga Sekolah Dasar (SD), dua Taman Kanak-Kanak (TK). Sedangkan untuk madrasah Aliyah dan madrasah Tsanawiyah berada di Desa yang lain di Desa Amperita.
Desa Polewali yang bertetangga tidak memiliki SD, sehingga mahasiswa KKN dari Polewali biasanya mengajar di SD Negeri 3 Teteaji. Oleh karena itu, Kepala Desa mengarahkan agar mahasiswa KKN dari IAIN Parepare, UNHAS dan Universitas Muhammadiyah Sidrap yang KKN di Desa Teteaji. memusatkan kegiatan pengajaran di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2.
“Saya harap adik-adik mahasiswa fokus saja ke SD 1 dan 2. Kita jaga agar tidak ada benturan program antarposko, terutama dengan mahasiswa KKN dari desa lain,” ujar Andi Gusli. Dari segi keberagaman, Desa Teteaji didominasi oleh pemeluk agama Islam. Namun terdapat pula minoritas penganut agama Nasrani dan kepercayaan Tolotang.
Kepala Desa juga menekankan bahwa koordinasi dengan pemerintah desa dapat dilakukan dengan mudah. Pemerintah dan masyarakat setempat, menurutnya, sangat terbuka terhadap kehadiran mahasiswa KKN dari berbagai kampus. “Masyarakat kami insyaallah sangat ramah dan terbuka terhadap peserta KKN, baik dari IAIN Parepare, UNHAS, maupun Universitas Muhammadiyah Sidrap. Jadi jangan sungkan untuk berbaur, berdialog, dan ikut serta dalam kegiatan masyarakat,” tuturnya.
Melalui observasi hari kedua ini, mahasiswa KKN IAIN Parepare mulai mengidentifikasi potensi lokal dan kebutuhan masyarakat sebagai dasar penyusunan program kerja yang tepat sasaran. Mereka berharap kehadiran mereka selama dua bulan ke depan dapat memberi kontribusi nyata bagi pengembangan Desa Teteaji.(Hpn(Fzs/Srh)