LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Rampunan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan berpartisipasi langsung dalam aktivitas pertanian warga, khususnya penanaman bawang merah. Kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mempererat hubungan dengan masyarakat sekaligus menambah wawasan praktis mengenai teknik budidaya bawang merah.
Program pengabdian ini bertajuk Gotong Royong Penanaman Bawang Merah, dan dilaksanakan pada Selasa, 20 Agustus 2025, pukul 09.11 WITA, di lahan pertanian milik warga Desa Rampunan. Sebanyak 15 mahasiswa KKN bersama 20 warga desa turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Kegiatan diawali dengan pembagian lahan dan penjelasan singkat mengenai teknik penanaman bawang merah. Mahasiswa KKN didampingi oleh petani lokal dalam melakukan proses penanaman, mulai dari persiapan tanah, penataan bibit, hingga penanaman secara merata. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan suasana kebersamaan yang hangat. Selama pelaksanaan, mahasiswa tidak hanya terlibat sebagai tenaga penanam, tetapi juga belajar langsung teknik bercocok tanam bawang merah dari pengalaman petani setempat. Proses ini memberikan wawasan praktis sekaligus pemahaman mengenai pentingnya kerja sama dan ketekunan dalam pertanian.
Kegiatan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Semangat gotong royong terlihat jelas, baik dari mahasiswa maupun masyarakat yang bekerja bersama, sehingga lahan bawang merah berhasil tertata dengan rapi dan siap untuk perawatan selanjutnya.
Selain aspek teknis pertanian, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk membangun komunikasi dan hubungan harmonis antara mahasiswa KKN dan warga desa. Interaksi ini memperkuat ikatan sosial serta meningkatkan rasa saling percaya dan peduli di antara keduanya.
Mahasiswa KKN berharap pengalaman ini menjadi bekal praktis yang berharga, sekaligus menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sektor pertanian dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Melalui kegiatan gotong royong ini, tercermin bahwa pengabdian masyarakat tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga menekankan nilai kebersamaan, kolaborasi, dan pembelajaran langsung dari kehidupan sehari-hari di desa.(Fzs/Srh)