Skip ke Konten

Mahasiswa Gelar Edukasi Stop Bullying dan Kekerasan Seksual untuk Anak di SDN 3 Carawali

23 Agustus 2025 oleh
Fikruzzamansaleh

LP2M IAIN Parepare---Edukasi tentang pentingnya pencegahan bullying dan kekerasan seksual pada anak digelar di SDN 3 Carawali, Desa Ciro-Ciroe, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sabtu (2/8/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 60 siswa dari kelas IV, V, dan VI.

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini menghadirkan mahasiswa sebagai fasilitator. Mereka menyampaikan materi seputar pengenalan bullying serta dampak buruk yang dapat ditimbulkan, meskipun hanya berupa ejekan sederhana. Hal tersebut dinilai penting agar anak-anak sejak dini mampu memahami bentuk perilaku yang tergolong bullying dan menghindarinya.

Selain itu, topik tentang kekerasan seksual juga menjadi perhatian utama dalam kegiatan edukasi ini. Para siswa diberikan pemahaman tentang apa saja yang termasuk bentuk kekerasan seksual, bagaimana cara mengenalinya, serta langkah yang harus ditempuh apabila mereka atau teman di sekitarnya mengalaminya. Edukasi ini diharapkan menjadi bekal agar anak-anak berani melapor dan tidak menutupi kasus yang menimpa mereka.

Suasana kelas semakin hidup saat fasilitator mengajak siswa menyanyikan lagu anak-anak bertema Stop Bullying. Lagu tersebut dipilih agar pesan yang disampaikan mudah diingat dan menyenangkan bagi anak-anak. Melalui metode kreatif ini, penyampaian materi menjadi lebih ringan, namun tetap bermakna.

Setelah itu, penyampaian materi berlanjut pada topik kekerasan seksual. Para siswa diajak berdiskusi dan diberikan contoh-contoh sederhana yang dekat dengan keseharian mereka. Fasilitator menekankan bahwa menjaga diri dan melaporkan kejadian kepada orang dewasa yang dipercaya, seperti guru atau orang tua, merupakan langkah penting dalam melindungi diri dari tindak kekerasan.

Salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini mengaku senang karena baru mengetahui bahwa ejekan atau olokan teman bisa dikategorikan sebagai bullying. Ia juga merasa lebih paham tentang bagaimana cara menjaga diri agar terhindar dari tindakan yang tidak pantas. Hal ini menjadi bukti bahwa edukasi sejak dini sangat bermanfaat dalam membangun kesadaran anak.

Selain siswa, kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ini memberikan semangat tersendiri. Mahasiswa berperan tidak hanya sebagai pemberi materi, tetapi juga sebagai pendamping yang bisa menjadi teladan dalam menanamkan nilai-nilai positif. Melalui pendekatan yang akrab, anak-anak terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai.

Kegiatan edukasi ini ditutup dengan sesi evaluasi singkat. Para siswa diminta untuk menyebutkan kembali poin-poin penting dari materi yang disampaikan. Dari hasil evaluasi tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa dapat memahami konsep bullying dan kekerasan seksual dengan baik.

Penyelenggara berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga dapat menjadi kebiasaan yang diterapkan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya edukasi semacam ini, diharapkan sekolah dan lingkungan sekitar semakin aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak.(Fzs/Srh)

Fikruzzamansaleh 23 Agustus 2025
Share post ini
Label
Arsip