Skip ke Konten

Mahasiswa KKN IAIN Parepare Jemur Cengkeh Demi Tingkatkan Nilai Ekonomi Warga

24 Juli 2025 oleh
Fikruzzamansaleh

LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 11 yang ditempatkan di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang, melaksanakan kegiatan penjemuran buah cengkeh sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas dan nilai ekonomi hasil pertanian lokal, Selasa (15/7/2025).

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 14.00 WITA ini dilaksanakan di halaman depan rumah posko mahasiswa KKN. Sebanyak empat mahasiswa dari IAIN Parepare terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Mereka turut serta dalam proses pengeringan buah cengkeh yang sebelumnya telah dipanen oleh warga sekitar.

Penjemuran dilakukan secara manual dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Mahasiswa menata buah cengkeh di atas terpal yang telah dibersihkan agar proses pengeringan berjalan optimal. Langkah ini menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas cengkeh sebelum dijual ke pasar.

Menurut para mahasiswa, kegiatan ini tak hanya menjadi bagian dari rutinitas harian mereka selama berada di lokasi KKN, tetapi juga sebagai bentuk partisipasi langsung dalam aktivitas ekonomi masyarakat. “Kami ingin membantu warga, meskipun dengan cara sederhana seperti ikut menjemur hasil panen. Kami percaya, keterlibatan kecil ini bisa memberi dampak besar terhadap semangat kebersamaan dan produktivitas,” ujar salah satu peserta KKN.

Selain sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa mengenai praktik pertanian tradisional dan pengelolaan hasil bumi di wilayah pedesaan. Mereka belajar secara langsung bagaimana proses pertanian berjalan dari hulu ke hilir, termasuk tantangan yang dihadapi para petani.

Cengkeh sendiri merupakan salah satu komoditas andalan masyarakat Desa Belawae yang memiliki nilai jual tinggi, terutama saat musim panen tiba. Proses pengeringan sangat menentukan kualitas dan harga jual cengkeh di pasaran. Oleh karena itu, keikutsertaan mahasiswa dalam proses ini disambut positif oleh warga.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda sesaat, namun dapat memicu kesadaran mahasiswa akan pentingnya mendukung ketahanan ekonomi masyarakat lokal. “Kami ingin mahasiswa bisa melihat langsung realitas sosial-ekonomi masyarakat. Dengan terlibat langsung, mereka bisa lebih memahami potensi desa dan berkontribusi dalam pengembangannya,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.

Mahasiswa KKN Posko 11 berharap dapat terus menjalin kolaborasi dengan warga dalam berbagai aktivitas lain yang mampu memberi nilai tambah, baik secara sosial maupun ekonomi dengan berakhirnya kegiatan penjemuran ini.(Fzs/Srh)Mulai menulis di sini...

Fikruzzamansaleh 24 Juli 2025
Share post ini
Label
Arsip