LP2M IAIN Parepare---Masjid merupakan titik sentral bagi masyarakat muslim, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial-keagamaan. Kesadaran akan pentingnya peran masjid mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare untuk terlibat aktif dalam pendataan masjid di Kelurahan Bukit Harapan. Inisiatif ini menjadi langkah awal dalam upaya mendukung pemetaan potensi keagamaan berbasis komunitas.
Pendataan dilakukan sebagai bentuk kontribusi mahasiswa dalam menghadirkan data yang valid terkait jumlah masjid, fasilitas pendukung, kegiatan rutin, serta peran sosial yang dijalankan oleh masjid-masjid setempat. Data ini nantinya akan sangat berguna untuk pengambilan kebijakan yang lebih tepat sasaran, baik oleh pihak pemerintah, kementerian, maupun institusi pendidikan.
Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 11.21 WITA, suasana di salah satu rumah warga RT di Kelurahan Bukit Harapan tampak dipenuhi aktivitas yang tak biasa. Empat mahasiswi KKN dari IAIN Parepare sedang berdiskusi dengan seorang pria paruh baya yang mengenakan kemeja biru. Mereka duduk melingkar, sesekali mencatat, mengangguk, dan memperlihatkan dokumen yang mencerminkan adanya proses wawancara dan observasi lapangan.
Diskusi berlangsung hangat namun tetap serius. Mahasiswi KKN tampak menggali informasi mendalam tentang keberadaan masjid-masjid di sekitar RT tersebut. Pertanyaan mereka meliputi sejarah berdirinya masjid, jumlah jamaah yang aktif, agenda kegiatan keagamaan rutin, hingga permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan tempat ibadah tersebut.
“Data masjid yang akurat menjadi dasar penting untuk pembinaan umat yang lebih tepat sasaran,” ujar salah seorang mahasiswi yang terlibat dalam proses pendataan. Ia menambahkan bahwa selama ini data keagamaan seringkali belum terdokumentasi dengan baik di tingkat lokal, padahal potensinya sangat besar untuk pengembangan program dakwah maupun sosial.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari warga. Narasumber yang diwawancarai, diketahui merupakan tokoh masyarakat sekaligus pengurus lingkungan RT, menyampaikan rasa senang dan apresiasinya terhadap kepedulian mahasiswa. Ia berharap hasil pendataan ini dapat memperkuat peran masjid dalam pelayanan masyarakat dan mempererat silaturahmi antarwarga.
Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi langsung ke lokasi, pencatatan fisik masjid, serta wawancara dengan tokoh kunci di masyarakat. Pendekatan ini memungkinkan mahasiswa memperoleh gambaran utuh, tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas kehidupan keagamaan yang berpusat di masjid.
Selain aspek fisik dan kegiatan, mahasiswa juga mencatat beberapa masukan dari warga terkait kebutuhan masjid. Beberapa di antaranya menyangkut perlunya perbaikan fasilitas, penambahan kegiatan keagamaan untuk anak-anak dan remaja, serta program pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program tematik KKN IAIN Parepare yang menekankan pada penguatan data keagamaan sebagai landasan pembangunan masyarakat berbasis spiritual dan sosial. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa menjadi role model untuk pelaksanaan KKN di wilayah lain.
Melalui langkah ini, mahasiswa tidak hanya belajar memahami kondisi riil masyarakat, tetapi juga berkontribusi nyata dalam membangun basis data keagamaan yang akurat. Sinergi antara akademisi, masyarakat, dan lembaga keagamaan menjadi harapan utama demi terciptanya masjid yang bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga pusat peradaban umat.(Fzs/Srh)