LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah mengabdi di Desa Lembang Kaduaja, Kecamatan Malua, Kabupaten Enrekang, melaksanakan kegiatan terpadu bertajuk “Satu Desa, Dua Cita: Qur’ani dan Sportif”, Rabu (16/7/2025). Program ini memadukan pendidikan agama melalui bimbingan mengaji dan pelatihan olahraga voli bagi anak-anak usia sekolah dasar.
Kegiatan ini dimulai sejak pukul 16.00 WITA dan berakhir hingga pukul 22.00 WITA. Sebanyak 28 mahasiswa KKN terlibat aktif dalam mendampingi sekitar 90 anak-anak yang antusias mengikuti setiap sesi. Program dimulai setiap sore usai salat Asar dengan kegiatan mengaji yang dilakukan di posko KKN dan masjid-masjid di sekitar wilayah desa.
Pada sesi mengaji, para mahasiswa membimbing anak-anak dalam membaca dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Metode yang digunakan bersifat komunikatif dan menyenangkan, sehingga mampu membangun kedekatan antara peserta dan pendamping. Anak-anak diajak untuk tidak hanya membaca, tetapi juga memahami makna bacaan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selepas kegiatan mengaji, pelatihan olahraga voli dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan utama desa dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik sekaligus menanamkan nilai sportivitas, kedisiplinan, dan kerja sama tim. Mahasiswa bertindak sebagai pelatih dan fasilitator, memperkenalkan teknik dasar permainan voli secara bertahap.
Usai salat Isya, kegiatan berlanjut di Pondok Pesantren Al-Hidayah Kaduaja. Mahasiswa secara bergantian mengajar para santri dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an. Kehadiran mereka disambut hangat oleh pengurus pesantren, yang mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam memperkuat aspek spiritual di lingkungan pondok.
Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari sistem kerja tim yang solid antaranggota KKN. Mereka menyusun jadwal secara terstruktur dan membagi tugas dengan efektif. Dukungan dari pemerintah desa, pengurus masjid, serta tokoh masyarakat juga menjadi faktor penting dalam kelancaran pelaksanaan program.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan warga. Fasilitas publik seperti lapangan dan masjid dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang kegiatan, dengan tetap memperhatikan kenyamanan dan keterlibatan masyarakat lokal.
Respon positif datang dari para orang tua dan warga setempat. Banyak di antara mereka merasa terbantu dengan adanya program ini, karena mampu mengisi waktu luang anak-anak dengan kegiatan yang edukatif, religius, dan menyenangkan. Anak-anak juga tampak semakin percaya diri dan bersemangat dalam mengikuti setiap sesi. Melalui program “Satu Desa, Dua Cita”, mahasiswa KKN berharap dapat menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kebugaran jasmani yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga membentuk karakter anak-anak sebagai generasi Qur’ani yang sehat dan berakhlak mulia.(Fzs/Srh)Mulai menulis di sini...