Skip ke Konten

Mahasiswa KKN Mandiri Desa Janggurara Posko 10 Bantu Petani Panen Bawang Merah

22 Agustus 2025 oleh
Fikruzzamansaleh

LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Posko 10 IAIN Parepare turut serta membantu para petani Desa Janggurara, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, dalam kegiatan panen bawang merah pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat desa sekaligus sarana mempererat hubungan dengan para petani setempat.

Musim panen bawang merah merupakan momen penting bagi petani di Desa Janggurara, karena hasilnya sangat berpengaruh terhadap perekonomian keluarga dan ketahanan pangan lokal. Namun, keterbatasan tenaga kerja kerap menjadi kendala dalam mempercepat proses panen. Menyadari hal tersebut, mahasiswa KKN berinisiatif terjun langsung ke lahan pertanian untuk membantu meringankan pekerjaan para petani.

Kegiatan ini diusung denngan tema “Bersama Kita Berkarya, Meningkatkan Solidaritas Mahasiswa dan Petani untuk Ketahanan Pangan Desa”, kegiatan ini diikuti oleh 15 mahasiswa KKN dan 20 petani setempat. Mereka bersama-sama memanen bawang merah di lahan pertanian Desa Janggurara. Para mahasiswa tak segan berbaur dengan petani, ikut mencabut umbi bawang dari tanah, membersihkan hasil panen, hingga membantu proses pengemasan untuk distribusi ke pasar.

Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama yang baik antara Pemerintah Desa Janggurara, kelompok tani setempat, dan mahasiswa KKN Mandiri IAIN Parepare. Sinergi tersebut mencerminkan semangat gotong royong yang masih kuat terjaga di masyarakat pedesaan, sekaligus menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami realitas kehidupan petani.

Salah seorang petani sekaligus warga Desa Janggurara mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran mahasiswa KKN dalam kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang ikut membantu panen bawang merah. Kehadiran mereka bukan hanya meringankan pekerjaan petani, tetapi juga mempererat hubungan antara pemuda dan masyarakat desa,” ujarnya dengan penuh rasa haru.

Para mahasiswa juga mengaku memperoleh pengalaman berharga dari kegiatan tersebut. Selain belajar teknik bertani secara langsung, mereka juga bisa memahami lebih dalam betapa besar perjuangan petani dalam menghasilkan bahan pangan yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat. Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi sarana pengabdian sekaligus pembelajaran sosial yang tidak mereka dapatkan di ruang kelas.

Tidak hanya membantu dari sisi tenaga, mahasiswa juga turut berdiskusi dengan petani mengenai tantangan yang mereka hadapi, seperti harga jual yang fluktuatif dan akses pasar yang terbatas. Mereka berharap dapat memberikan masukan ataupun gagasan yang bermanfaat untuk mendukung ketahanan pangan desa melalui pendekatan akademis maupun program kerja KKN.

Melalui kegiatan panen bersama ini, diharapkan masyarakat Desa Janggurara dapat lebih terbantu dalam proses pertanian, sementara mahasiswa memperoleh pemahaman nyata tentang pentingnya solidaritas dan gotong royong. Lebih jauh lagi, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemuda, petani, dan pemerintah desa dalam mewujudkan kemandirian pangan sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.(Fzs/Srh)

Fikruzzamansaleh 22 Agustus 2025
Share post ini
Label
Arsip