Skip ke Konten

Mahasiswa KKN Mandiri IAIN Parepare Posko 13 Kunjungi Makam Pahlawan di Karebosi, Desa Betao

22 Juli 2025 oleh
Fikruzzamansaleh

LP2M IAIN Parepare---Desa Betao, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang — Sebagai bentuk kepedulian terhadap nilai-nilai sejarah dan warisan perjuangan bangsa, Mahasiswa KKN Mandiri IAIN Parepare Posko 13 melaksanakan kunjungan ke salah satu situs bersejarah berupa Makam Pahlawan yang terletak di wilayah Karebosi, Desa Betao. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, 11 Juli 2025, tepat pukul 11.05 WITA.

Sebelum melakukan kunjungan, mahasiswa sempat disambut secara hangat oleh aparat desa di Kantor Desa Betao. Penyambutan ini merupakan lanjutan dari agenda seremonial sebelumnya di Kantor Kecamatan Pitu Riawa, sebagai bagian dari penerimaan resmi mahasiswa KKN yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat di wilayah tersebut.

Sebanyak 15 mahasiswa Posko 13 ikut serta dalam kunjungan tersebut, bersama dengan empat warga sekitar yang turut memberikan informasi sejarah mengenai keberadaan makam tersebut. Mereka lebih dulu berdialog dengan masyarakat di sekitar lokasi untuk mendapatkan penjelasan awal tentang latar belakang dan sejarah keberadaan makam.

Menurut informasi dari warga setempat, Makam Pahlawan di Karebosi ini diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi 54 korban penembakan massal oleh tentara kolonial Belanda. Dalam penuturan warga, peristiwa tragis tersebut terjadi setelah salah satu tokoh pejuang menerima surat peringatan dari penjajah, yang berisi ancaman penembakan terhadap penduduk lokal.

Seluruh korban, yang berjumlah 54 jiwa, kemudian dimakamkan dalam satu liang besar. Warga juga menyampaikan bahwa lokasi tersebut pernah menjadi tempat pelaksanaan upacara penghormatan oleh pejabat negara pada masa lampau, memperkuat keyakinan mereka bahwa makam tersebut adalah tempat bersejarah yang otentik.

Salah satu informasi menarik yang diperoleh dalam kunjungan ini ialah adanya klaim bahwa lapangan Karebosi di Makassar bukanlah makam pahlawan asli. Menurut penuturan warga dan kepala desa, lokasi lapangan di Makassar hanya menjadi simbol semata karena ada seseorang bernama Pak Ramli yang pernah membawa tanah dari makam di Desa Betao ke kota Makassar. Hal inilah yang diyakini menjadi dasar penamaan "Karebosi" di Makassar.

Kunjungan ini menjadi momen penting bagi mahasiswa KKN Posko 13 untuk mengenal lebih dekat sejarah lokal yang belum banyak diketahui publik. Selain memperdalam pemahaman terhadap sejarah, kegiatan ini juga bertujuan membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya pelestarian situs-situs bersejarah di daerah.

Mahasiswa berharap agar situs tersebut mendapatkan perhatian dari pemerintah dan generasi muda. Dengan pelestarian yang tepat, makam ini dapat menjadi sumber edukasi sejarah lokal yang dapat memperkaya wawasan masyarakat luas. Kegiatan ini turut melibatkan beberapa pihak penting, antara lain keluarga salah satu pahlawan yang dimakamkan, warga sekitar makam, serta seluruh anggota Posko KKN IAIN Parepare. Semangat mereka dalam menggali sejarah menjadi bentuk nyata pengabdian melalui pendekatan budaya dan edukasi.(Fzs/Srh)

Fikruzzamansaleh 22 Juli 2025
Share post ini
Label
Arsip