LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Posko 27 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar kegiatan Musyawarah Rembuk Stunting dan Seminar Proposal Program Kerja KKN di kantor Desa Batu Noni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, pada Selasa (15/07/2025). Kegiatan ini menjadi titik awal keterlibatan aktif mahasiswa dalam isu kesehatan masyarakat serta pengenalan rencana program kerja yang akan dilaksanakan selama dua bulan ke depan di desa tersebut.
Kegiatan ini terlaksana dengan mengusung tema “Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat”, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 30 orang warga serta aparat desa setempat. Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Acara ini dibuka secara resmi oleh kepala desa Batu Noni dan disambut baik oleh seluruh hadirin.
Di dalam sesi rembuk stunting, mahasiswa bersama pemerintah desa dan warga membahas kondisi gizi balita serta upaya pencegahan stunting di desa Batu Noni. Mahasiswa menyampaikan data awal yang dihimpun selama observasi, kemudian mendiskusikannya bersama masyarakat. Perhatian utama difokuskan pada pentingnya edukasi gizi, sanitasi lingkungan, dan pemanfaatan pangan lokal untuk menunjang kesehatan ibu dan anak.
Sementara itu, dalam seminar proposal, mahasiswa KKN mempresentasikan program-program unggulan yang akan dilaksanakan selama masa pengabdian. Beberapa di antaranya mencakup program edukasi kesehatan, bimbingan belajar anak, pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis rumah tangga, serta penguatan literasi keagamaan. Semua program dirancang berdasarkan hasil survei kebutuhan masyarakat dan diarahkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Desa Batu Noni.
Selain itu, mahasiswa juga membuka ruang diskusi agar masyarakat bisa memberikan masukan dan saran terhadap program kerja yang telah disusun. Hal ini bertujuan agar kegiatan KKN dapat berjalan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat desa secara nyata.
Kepala Desa Batu Noni dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN yang telah menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu strategis di wilayahnya. Ia juga berharap agar kolaborasi ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak nyata, terutama dalam menekan angka stunting di desa.
Koordinator Posko 27 menegaskan bahwa KKN bukan hanya menjadi wadah pengabdian, tetapi juga sarana untuk belajar langsung dari masyarakat. “Kami berharap kehadiran kami tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga menyentuh kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan berdaya,” ungkapnya.
Diharapkan dengan terlaksanaya kegiatan ini terjadi sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menghadirkan solusi konkret untuk permasalahan yang ada. Selain itu, program kerja yang dirancang juga diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang.(Fzs/Srh)