LP2M IAIN Parepare---Fenomena bullying masih menjadi masalah yang sering muncul di lingkungan sekolah dasar. Menyadari pentingnya pencegahan sejak dini, mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) menggelar kegiatan Pendidikan dan Penyuluhan Anti-Bullying di SDN 143 Lemo, Kelurahan Tomenawa, Selasa (5/8/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Cegah Bullying Sejak Dini, Ciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Nyaman” dengan melibatkan sekitar 60 siswa dari kelas 4 hingga kelas 6. Antusiasme terlihat jelas sejak awal acara, ketika para siswa menyambut mahasiswa PPL dengan penuh semangat.
Di dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa PPL menyampaikan materi interaktif mengenai bentuk-bentuk bullying yang sering terjadi di sekolah, mulai dari fisik, verbal, sosial, hingga perundungan di dunia maya. Para siswa diajak mengenali tanda-tanda perundungan dan memahami bahwa setiap bentuk bullying dapat berdampak buruk bagi korban maupun lingkungan sekolah.
Selain materi, mahasiswa juga memutarkan video edukatif yang menggambarkan situasi nyata perundungan di sekolah. Melalui tayangan tersebut, siswa diharapkan lebih mudah memahami dampak serius dari bullying. “Anak-anak terlihat sangat fokus saat menonton video, bahkan ada yang langsung memberikan komentar tentang pentingnya saling menghargai,” ungkap salah satu mahasiswa PPL.
Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kegiatan juga dilengkapi sesi tanya jawab. Beberapa siswa dengan berani mengangkat tangan dan berbagi pengalaman mereka terkait perundungan yang pernah mereka saksikan. Momen ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memberikan arahan tentang cara melaporkan tindakan bullying kepada guru atau orang dewasa.
Guru SDN 143 Lemo turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut mereka, edukasi seperti ini sangat dibutuhkan di tengah maraknya kasus bullying yang dapat mengganggu kenyamanan belajar siswa. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa PPL yang sudah mengangkat tema penting ini. Anak-anak perlu terus diingatkan agar tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki sikap saling menghargai,” ujar salah satu guru pendamping.
Kegiatan berlangsung lancar hingga akhir dengan partisipasi aktif seluruh siswa. Para mahasiswa menutup penyuluhan dengan pesan moral bahwa lingkungan sekolah yang aman dan nyaman hanya bisa tercipta jika semua siswa saling menghargai, menolong, dan berani berkata tidak pada bullying. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SDN 143 Lemo tidak hanya memahami bahaya perundungan, tetapi juga termotivasi untuk menjadi agen perubahan kecil di sekolah dengan menolak segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Mahasiswa PPL juga berkomitmen untuk terus mendukung sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif.(Fzs/Srh)