LP2M IAIN Parepare---Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, panitia penyelenggara tingkat Desa Lancirang menggelar rapat persiapan di Posko 44 pada Minggu, 10 Agustus 2025. Rapat ini berlangsung pada Minggu sore dengan melibatkan perwakilan staf desa dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 44 sebagai bentuk sinergi dalam mematangkan berbagai agenda kegiatan yang akan dilaksanakan.
Ketua panitia, Fajar, dalam sambutannya menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan tahun ini harus menjadi momentum kebersamaan seluruh lapisan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa acara puncak akan digelar pada 20 Agustus 2025 dengan rangkaian kegiatan perlombaan rakyat yang melibatkan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. “Kami ingin menjadikan momen ini sebagai ajang silaturahmi sekaligus memperkuat persatuan warga Lancirang. Semangat kemerdekaan harus kita rayakan bersama dengan penuh kegembiraan,” ujarnya.
Di dalam rapat tersebut, suasana diskusi berlangsung dinamis. Para peserta rapat membahas secara rinci pembagian tugas panitia, mulai dari seksi acara, logistik, konsumsi, hingga keamanan. Mahasiswa KKN turut menyumbangkan ide-ide kreatif untuk menambah variasi lomba, seperti lomba yel-yel, tarik tambang antar RT, serta permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan.
Selain itu, anggaran kegiatan juga menjadi topik utama dalam pembahasan. Panitia berupaya mengelola dana secara transparan agar semua kebutuhan acara dapat terpenuhi. Mulai dari pengadaan hadiah lomba, perlengkapan upacara bendera, hingga dekorasi panggung untuk acara hiburan rakyat. Semua perencanaan dicatat secara detail agar tidak ada yang terlewat menjelang hari pelaksanaan.
Mahasiswa KKN Posko 44 yang hadir menyampaikan bahwa keterlibatan mereka dalam rapat ini merupakan wujud kontribusi nyata bagi masyarakat desa. Mereka siap mendukung penuh pelaksanaan acara, baik dalam tahap persiapan maupun pada saat kegiatan berlangsung. Kolaborasi ini menjadi salah satu bukti nyata semangat gotong royong yang terjalin antara mahasiswa dan masyarakat setempat.
Antusiasme masyarakat juga terlihat dari banyaknya masukan yang diberikan dalam rapat tersebut. Beberapa warga mengusulkan agar lomba yang diadakan tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mampu menanamkan nilai kebersamaan dan nasionalisme. Misalnya dengan mengadakan lomba cerdas cermat tentang sejarah kemerdekaan atau lomba pidato untuk pelajar.
Fajar menutup rapat dengan penuh optimisme. Ia berharap seluruh panitia dan masyarakat dapat bekerja sama menjaga kekompakan hingga acara puncak tiba. “Perayaan 17 Agustus bukan hanya milik panitia, tetapi milik kita semua. Dengan kebersamaan, kita bisa menjadikan perayaan tahun ini lebih berkesan dan penuh makna,” katanya.
Melalui rapat persiapan ini, masyarakat Desa Lancirang semakin yakin bahwa perayaan HUT RI ke-80 akan berlangsung meriah. Diharapkan kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.(Fzs/Srh)