Skip ke Konten

Semangat Mahasiswa UM Sidenreng Rappang Gelar KKN di Desa Pitu Riase

9 September 2025 oleh
Fikruzzamansaleh

LP2M IAIN Parepare---Semangat pengabdian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) bersama mahasiswa dari IAIN Parepare dan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar terlihat nyata dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, pada Kamis (31/7/2025).

Kegiatan KKN kali ini mengusung tujuan besar, yakni memberdayakan masyarakat desa melalui pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu program unggulannya adalah pembuatan bank sampah yang melibatkan langsung tiga perguruan tinggi tersebut. Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi permasalahan sampah, tetapi juga mendorong kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan lingkungan secara mandiri.

Sekitar 29 mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan ini, terdiri dari 15 mahasiswa IAIN Parepare, 9 mahasiswa UMS Rappang, dan 5 mahasiswa UNHAS Makassar. Mereka bergotong royong menyiapkan sistem bank sampah, mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pengelolaan agar sampah bisa bernilai ekonomis bagi masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 11.18 WITA dan berlangsung dengan penuh antusiasme. Mahasiswa terlihat saling berkoordinasi untuk merancang struktur kerja bank sampah, sekaligus memberikan edukasi kepada warga mengenai cara memilah sampah organik dan anorganik. Suasana kebersamaan tampak jelas, baik antar mahasiswa maupun dengan masyarakat yang turut hadir. Kolaborasi lintas kampus ini menjadi bukti bahwa sinergi antarperguruan tinggi dapat menghasilkan program pengabdian yang berdampak positif bagi masyarakat desa.

Selain aspek lingkungan, kehadiran mahasiswa KKN juga diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Desa Belawae untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan mampu memanfaatkan sampah sebagai sumber daya ekonomi. Program ini sekaligus menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mewujudkan pembangunan desa berkelanjutan.

Kegiatan berjalan lancar dengan dukungan dari pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan warga desa dalam mengatasi persoalan lingkungan yang selama ini menjadi tantangan bersama. Melalui program pembuatan bank sampah ini, mahasiswa berharap dapat meninggalkan jejak positif berupa kesadaran kolektif warga untuk menjaga lingkungan. Ke depan, keberadaan bank sampah di Desa Belawae diharapkan dapat terus dikelola secara mandiri oleh masyarakat sehingga menjadi contoh nyata praktik keberlanjutan di tingkat desa.(Fzs/Srh)

Fikruzzamansaleh 9 September 2025
Share post ini
Label
Arsip