Skip ke Konten

Merayakan Perjuangan, Menyulam Harapan

oleh: Suhartina (Kepala Pusat Publikasi dan Penerbitan)
22 Agustus 2025 oleh
Merayakan Perjuangan, Menyulam Harapan
Admin

Hari ini, mahasiswa diwisuda, menutup satu bab dan membuka bab baru dalam hidup mereka. Beberapa hari sebelumnya, tepatnya 20–21 Agustus, empat dosen dan satu tenaga kependidikan (tendik) di kampus kita meraih gelar doktor. Dua kabar baik ini datang nyaris bersamaan, memperlihatkan wajah kampus yang ingin menegaskan bahwa gelar dan ijazah bukanlah hadiah instan, apalagi produk cepat saji. Ia adalah buah dari kesabaran panjang, proses sunyi yang tak bisa dipalsukan.

Kebahagiaan ini menjadi lengkap bukan semata karena beruntun, tapi karena saling menguatkan. Di satu sisi, para dosen dan tendik menorehkan capaian akademik tertinggi; di sisi lain, para mahasiswa menapak ke fase baru pengabdian di tengah masyarakat. Sebuah siklus keilmuan yang utuh: dari ruang riset ke ruang praktik, dari meja disertasi ke panggung kehidupan. Dua arus ini bertemu, menjelma menjadi sungai besar pengetahuan yang mengalir ke tengah zaman.

Di balik toga dan disertasi, mengalir kisah-kisah sunyi yang jarang terlihat. Ada yang menyelesaikan studi doktoral sambil memikul tanggung jawab kelembagaan, mengelola riset, membina kemahasiswaan, mengawal mutu akademik, hingga memastikan layanan tetap berjalan. Di sela rapat dan laporan, mereka tetap menyalakan bara intelektual: menulis, membaca, meneliti. Begitu pula mahasiswa yang menuntaskan skripsi ataupun tugas akhir berbasis publikasi sambil bekerja dan menjaga keluarga. Dunia akademik, sejatinya, bukan panggung gemerlap, melainkan ladang ketekunan yang diuji setiap hari, dalam diam, dalam pengabdian.

Capaian doktor para dosen dan tendik, serta kelulusan mahasiswa hari ini, bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Ia adalah mosaik dari perjalanan panjang: ada yang melesat cepat, ada pula yang tertatih lama. Namun ujungnya sama, sampai pada garis akhir yang sejatinya adalah garis awal.

Momentum ini mengingatkan kita bahwa kampus bukan sekadar ruang belajar, melainkan kawah candradimuka pembentukan karakter, kesabaran, dan integritas. Wisuda bukan tanda berhenti, melainkan undangan untuk membuktikan ilmu di medan nyata. Gelar doktor bukan sekadar simbol, melainkan amanah moral untuk terus menulis, meneliti, dan membimbing generasi berikutnya, meski dunia akademik sering kali bekerja dalam sunyi, jauh dari tepuk tangan publik.

Tak berlebihan jika kita mengingat pesan Imam al-Syafi’i:

العلم ما نلت فائدته ووجدت بركته

"Ilmu adalah apa yang Anda peroleh manfaatnya dan Anda rasakan keberkahannya."


Atau firman Allah Swt. dalam QS. Yusuf [12]:76:

وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ

"Dan di atas setiap orang yang berpengetahuan, masih ada (lagi) Yang Maha Mengetahui."

Dua pesan ini meneguhkan: setinggi apa pun gelar disandang, ilmu hanya bermakna jika membawa manfaat, menumbuhkan kerendahan hati, dan melahirkan keberkahan. Sebab selalu ada yang lebih mengetahui—Allah Yang Maha Mengetahui.

Akhirnya, kita semua sedang menapaki jalan yang sama, jalan panjang bernama ilmu. Para doktor baru adalah pelita yang menyala dari kedalaman ilmu dan pengalaman;  wisudawan dan wisudawati adalah obor yang akan membawa cahaya itu ke ruang-ruang baru. Kita semua, dengan cara dan kapasitas masing-masing, sedang ikut menjaga api pengetahuan agar tak pernah padam.

Ucapan dan Apresiasi

Kepada para doktor baru; Dr. Muhammad Haramain, Dr. Budiman, Dr. Sulvinajayanti, Dr. Hj. Sunuwati, dan Dr. Nurmi yang telah menyempurnakan ikhtiarnya

izinkan kami mengucapkan selamat atas pencapaian luar biasa ini. Anda bukan hanya menambah gelar, tapi menambah makna: bahwa integritas dan konsistensi masih hidup dan tumbuh dalam ruang-ruang akademik kita. Gelar itu bukan pencapaian personal semata, melainkan aset kolektif kampus ini. Anda adalah duta intelektual yang membawa nama lembaga ke jenjang yang lebih tinggi.

Kepada para wisudawan dan wisudawati, 

kami ucapkan selamat menempuh medan pengabdian berikutnya. Bawa ilmu dengan rendah hati, praktikkan nilai-nilai kebaikan, dan jadilah bagian dari generasi pembelajar seumur hidup. Ingatlah, kalian bukan hanya lulusan dari sebuah kampus—kalian adalah wajah masa depan ilmu pengetahuan.

Ditulis sebagai bentuk penghormatan dari kami yang bertugas menjaga kata dan makna—dari pusat kecil di kampus ini, tempat narasi akademik dirawat dan dirayakan.



di dalam Opini
Merayakan Perjuangan, Menyulam Harapan
Admin 22 Agustus 2025
Share post ini
Label
Arsip