Dr. I Nyoman Budiono, S.E., M.E.I., yang saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Senin (17/3/2025).
Sebagai akademisi yang telah lama berkecimpung dalam bidang perbankan syariah, Nyoman menghadirkan gagasan baru dalam disertasinya yang berjudul Model Simbiosis Mutualisme Berbasis Maqasid Syariah antara Perbankan Syariah dan Industri Halal di Indonesia. Konsep ini menawarkan pendekatan kemitraan strategis guna memperkuat hubungan antara perbankan syariah dan industri halal dalam ekosistem ekonomi Islam yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Penelitian ini menyoroti keterkaitan erat antara perbankan syariah dan industri halal dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung. Nyoman menilai bahwa pertumbuhan kedua sektor ini harus dikembangkan dalam satu kerangka kerja yang lebih solid agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi halal secara nasional.
"Dalam lima tahun terakhir, perbankan syariah mencatat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan perbankan konvensional. Namun, kesenjangan aset masih menjadi hambatan utama. Di sisi lain, industri halal mengalami perkembangan pesat tetapi menghadapi tantangan dalam akses permodalan dan sertifikasi halal yang lebih terintegrasi," ungkapnya dalam sidang promosi.
Konsep simbiosis mutualisme yang ditawarkan berbasis pada Maqasid Syariah, yaitu tujuan utama syariat Islam yang meliputi perlindungan agama (hifzh ad-din), jiwa (hifzh an-nafs), akal (hifzh al-'aql), keturunan (hifzh an-nasl), dan harta (hifzh al-mal). Melalui pendekatan ini, Nyoman menilai bahwa penguatan sektor ekonomi Islam tidak hanya bertumpu pada aspek bisnis semata, tetapi juga pada kebermanfaatan sosial bagi masyarakat luas.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan eksploratif, normatif, dan grounded theory. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemimpin dan karyawan bank syariah, pelaku industri halal, serta regulator dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari laporan-laporan resmi dan literatur akademik yang relevan.
Hasil penelitian ini menghasilkan tiga temuan utama:
-
Dominasi Perbankan Konvensional Masih Kuat
Meskipun perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bank konvensional, penguasaan asetnya masih jauh lebih kecil. Hal ini menjadi tantangan bagi bank syariah untuk memperluas cakupan layanannya dalam mendukung industri halal. -
Industri Halal Membutuhkan Tata Kelola Kolaboratif
Penguatan industri halal tidak hanya bergantung pada daya saing produk, tetapi juga pada kolaborasi dengan sektor keuangan syariah serta kebijakan yang lebih adaptif dari pemerintah. -
Model Simbiosis Mutualisme sebagai Solusi
Model yang dikembangkan dalam disertasi ini menekankan bahwa perbankan syariah harus berperan lebih aktif dalam mempercepat sertifikasi halal bagi pelaku usaha, sementara industri halal perlu lebih banyak memanfaatkan layanan keuangan syariah untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Atas pencapaian ini, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare, Muhammad Haramain turut memberikan apresiasi dan harapan besar terhadap kontribusi Nyoman dalam dunia akademik.
"Kami mengucapkan selamat kepada Pak Dr. I Nyoman Budiono atas pencapaian luar biasanya. Gelar doktor ini bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga aset berharga bagi IAIN Parepare, khususnya dalam pengembangan riset di bidang perbankan syariah dan ekonomi Islam," ujar Haramain.
Lebih lanjut, Haramain berharap bahwa dengan keahliannya, Nyoman dapat berperan lebih aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat (PkM) yang relevan dengan perkembangan industri halal dan sektor keuangan syariah di Indonesia.
"Kami berharap Dr. Nyoman semakin aktif dalam riset-riset kolaboratif, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta dalam program pengabdian masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan industri halal dan keuangan syariah. Konsep yang ia tawarkan dalam disertasi ini sangat potensial untuk diimplementasikan, sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian syariah di Indonesia," tambahnya.
Nyoman menegaskan bahwa model simbiosis mutualisme berbasis Maqasid Syariah ini bukan hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga prinsip-prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan umat. Ia memberikan tiga rekomendasi strategis yang dapat diterapkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia:
- Regulasi yang Lebih Adaptif – Pemerintah dan regulator perlu mendorong kebijakan yang memperkuat sinergi antara perbankan syariah dan industri halal, termasuk insentif dalam pembiayaan dan percepatan sertifikasi halal.
- Peningkatan Literasi Keuangan Syariah – Pelaku industri halal perlu diberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai produk dan layanan perbankan syariah agar dapat mengoptimalkan manfaatnya.
- Pengembangan Produk Keuangan Inovatif – Perbankan syariah perlu menciptakan skema pembiayaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan industri halal.
"Sinergi antara perbankan syariah dan industri halal bukan sekadar strategi ekonomi, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai syariah yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bersama," tutup Nyoman.
Dengan disertasi ini, Dr. I Nyoman Budiono tidak hanya memberikan kontribusi akademik yang signifikan dalam studi ekonomi Islam, tetapi juga menghadirkan gagasan baru yang dapat menjadi referensi bagi pengembangan kebijakan dan strategi bisnis syariah di masa depan. Keberhasilannya diharapkan dapat menjadi pemantik bagi sektor perbankan syariah dan industri halal untuk terus berkembang secara berkelanjutan dan inklusif.