LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Angkatan 36 Posko 06 melaksanakan sosialisasi tentang pernikahan dini di Desa Alesalewo, Jumat (01/08/2025) pukul 20.00 WITA. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja dan masyarakat mengenai risiko pernikahan dini serta pentingnya melanjutkan pendidikan demi masa depan yang lebih baik.
Sosialisasi dengan tema “Cegah Pernikahan Dini, Wujudkan Generasi Sehat dan Berprestasi” ini diikuti oleh sekitar 15 peserta, terdiri dari remaja, warga desa, dan mahasiswa KKN. Kegiatan dilaksanakan di Posko KKN Desa Alesalewo dengan suasana sederhana namun penuh antusiasme.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memberikan edukasi mengenai risiko kesehatan dan sosial dari pernikahan dini, dampak jangka panjang bagi ibu dan anak, serta pentingnya menunda pernikahan untuk meraih prestasi dan pendidikan yang lebih baik. Peserta diajak berdiskusi secara interaktif agar lebih memahami isu yang disampaikan.
Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan selama sosialisasi berlangsung. Beberapa remaja bahkan berbagi pengalaman terkait tekanan sosial untuk menikah di usia muda, sementara mahasiswa memberikan penjelasan yang mudah dipahami dan relevan dengan kondisi mereka.
Menurut salah satu mahasiswa KKN, “Melalui sosialisasi ini, kami ingin mendorong remaja untuk fokus pada pendidikan dan impian mereka, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masa depan tanpa terburu-buru menikah.”
Kegiatan ini juga menghadirkan interaksi langsung antara mahasiswa dan masyarakat, yang diharapkan dapat memperkuat pemahaman peserta mengenai pentingnya kesehatan, pendidikan, dan kesiapan mental sebelum memasuki jenjang pernikahan. Masyarakat Desa Alesalewo menyambut baik kegiatan ini. Mereka menyatakan apresiasi karena program ini memberikan informasi yang berguna untuk membimbing anak-anak dan remaja dalam membuat keputusan hidup yang lebih bijak.
Melalui terlaksananya sosialisasi ini, diharapkan remaja dan warga Desa Alesalewo lebih sadar akan dampak negatif pernikahan dini, berani menunda pernikahan, dan memprioritaskan pendidikan serta pengembangan diri. Program semacam ini diharapkan dapat menjadi kegiatan berkelanjutan yang mendukung terciptanya generasi sehat, berprestasi, dan siap menghadapi masa depan.(Fzs/Srh)