LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa KKN Mandiri IAIN Parepare Posko 8 berhasil menghadirkan keceriaan dan semangat kebersamaan warga Lingkungan Lemo melalui kegiatan Festival Pekan Ceria pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Festival ini menjadi salah satu program kerja terakhir mahasiswa selama masa pengabdian mereka, sekaligus wadah untuk memperkuat silaturahmi dan kreativitas masyarakat.
Festival tersebut terlaksana berkat kolaborasi yang solid antara mahasiswa KKN Posko 8 dan pemuda Lemo. Kedua pihak membentuk kepanitiaan bersama untuk menyukseskan acara, sehingga berbagai kegiatan dan perlombaan dapat digelar dengan lancar dan meriah.
Acara resmi dibuka oleh Lurah Tomenawa, Bapak Dahlan Renden, S.Pd., yang didampingi Kepala Lingkungan Lemo 1 dan Lemo 2, serta tokoh agama setempat. Kehadiran pejabat desa dan tokoh masyarakat memberikan dukungan penuh dan menambah semarak pembukaan festival.
Berbagai perlombaan digelar bagi semua kalangan warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Turnamen sepak bola mini putra dan voli putri menjadi daya tarik utama, selain lomba bernuansa nasional dan hiburan lainnya yang menambah semangat kebersamaan di Lingkungan Lemo.
Mahasiswa KKN Posko 8 turut berperan aktif dalam pelaksanaan festival. Mereka tidak hanya membantu koordinasi teknis, tetapi juga mendampingi jalannya perlombaan dan memastikan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan aman dan menyenangkan. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi positif antara generasi muda mahasiswa dengan masyarakat lokal.
Kegiatan Festival Pekan Ceria berlangsung selama dua minggu, dimulai pada 23 Agustus hingga 5 September 2025, bertempat di lapangan sepak bola dan voli Lingkungan Lemo 2. Antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan hiburan yang dihadirkan.
Di dalam sambutannya, Lurah Tomenawa, Bapak Dahlan Renden, S.Pd., memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival. Ia menyebut kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi, menumbuhkan nilai sportivitas, serta menyalurkan kreativitas generasi muda.
Bapak Dahlan menegaskan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan pemuda Lemo merupakan bukti nyata bahwa kegiatan positif akan lahir ketika elemen masyarakat bersinergi. Ia berharap semangat gotong royong dan kekompakan yang terbangun melalui festival ini dapat terus dijaga, meskipun program KKN telah berakhir, dan menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang.
Festival Pekan Ceria di Lingkungan Lemo diharapkan mampu meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan, baik dari segi sosial, budaya, maupun penguatan rasa kebersamaan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Posko 8 berhasil meninggalkan jejak kontribusi nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat, sekaligus menanamkan semangat partisipasi aktif bagi warga Lemo.
Warga Lingkungan Lemo menegaskan komitmen mereka untuk terus menghadirkan kegiatan positif di lingkungan, menjaga kekompakan, dan memperkuat tali persaudaraan antarwarga, sekaligus menegaskan peran generasi muda sebagai agen perubahan yang mampu menciptakan dampak sosial yang signifikan.(Fzs/Srh)