LP2M IAIN Parepare---Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik atau sosial, tetapi juga aspek spiritual masyarakat. Salah satu program unggulan yang dijalankan mahasiswa adalah mengajar mengaji di masjid-masjid lokal, termasuk di Masjid Kapal Lauleng. Hari Sabtu, 02 Agustus 2025, menjadi momen terakhir bagi mahasiswa KKN untuk memberikan bimbingan mengaji kepada para santri, menandai berakhirnya periode pengabdian mereka di masjid tersebut.
Kegiatan mengajar mengaji ini berlangsung di dalam ruang masjid, dengan anak-anak duduk melingkar di lantai beralaskan karpet. Para mahasiswa membimbing anak-anak membaca Al-Quran dan buku iqra', memberikan koreksi tajwid, serta menjelaskan pemahaman dasar agama secara interaktif. Suasana terlihat hangat dan akrab, penuh tawa, semangat, serta fokus belajar.
Metode pembelajaran yang diterapkan mahasiswa KKN bersifat personal dan kelompok. Setiap anak mendapatkan pendampingan langsung agar bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Meski ini hari terakhir, anak-anak tetap antusias, menunjukkan hasil dari bimbingan rutin yang telah diberikan selama program berlangsung.
Tidak hanya belajar mengaji, kegiatan ini juga menjadi momen berharga bagi mahasiswa dan santri untuk saling mengenal lebih dekat. Interaksi sehari-hari menumbuhkan ikatan emosional, sehingga perpisahan pada hari terakhir terasa mengharukan bagi kedua belah pihak.
Yang hadir dalam kegiatan ini antara lain mahasiswa KKN IAIN Parepare serta sekitar 10-15 santri Masjid Kapal Lauleng. Kehadiran mahasiswa tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan dalam menjalankan ibadah dan menanamkan nilai-nilai Qurani kepada anak-anak.
Salah satu mahasiswa KKN, Hilmi, menyampaikan, "Hari ini adalah hari terakhir kami mengajar mengaji di sini. Kami sangat terharu melihat semangat anak-anak. Kami berharap ilmu yang kami berikan bisa terus berlanjut dan menjadi bekal bagi mereka." Ungkapan haru dan terima kasih juga datang dari para santri, menandai kesan mendalam dari program ini.
Program mengajar mengaji ini diharapkan dapat berlanjut meskipun mahasiswa KKN telah kembali ke kampus. Pihak pengurus masjid dan guru mengaji setempat diharapkan dapat melanjutkan pendampingan, sehingga anak-anak tetap termotivasi untuk terus belajar Al-Quran dan memperdalam pemahaman agama.
Diharapkan, pengalaman pengabdian ini tidak hanya menjadi kenangan bagi mahasiswa dan santri, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam mencetak generasi Qurani yang berakhlak mulia, cinta ilmu, serta peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Semangat belajar dan kedekatan yang tercipta di Masjid Kapal Lauleng menjadi bukti bahwa program KKN mampu memberikan manfaat yang luas bagi komunitas.(Fzs/Srh)