LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Posko 17 IAIN Parepare berkolaborasi dengan warga Dusun Pasang (Lembong), Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang dalam kegiatan panen bawang merah pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk partisipasi aktif mahasiswa dalam mendukung sektor pertanian sekaligus mempererat hubungan sosial dengan masyarakat setempat.
Sejak pagi hari, mahasiswa dan warga sudah berkumpul di kebun bawang merah yang terletak di wilayah Dusun Pasang. Dengan penuh semangat, mereka bersama-sama memanen hasil bumi tersebut yang telah ditanam dan dirawat selama beberapa bulan terakhir. Panen ini menjadi momen penting, tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi mahasiswa yang mendapatkan pengalaman langsung dari lapangan.
Di dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN ikut serta memanen bawang merah, membersihkan umbi dari tanah, hingga mengikat hasil panen menjadi ikatan rapi sesuai standar pemasaran. Selain itu, mahasiswa juga berdiskusi dengan petani mengenai teknik penyimpanan bawang merah agar kualitas tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen. Interaksi ini menghadirkan suasana belajar dua arah antara akademisi dan masyarakat.
Kegiatan panen berlangsung di bawah sinar matahari pagi yang cukup terik. Meski pekerjaan cukup melelahkan, suasana tetap hangat dan penuh keakraban. Canda tawa sesekali terdengar di sela-sela aktivitas, menandakan eratnya kebersamaan yang terjalin. Semangat gotong royong membuat pekerjaan berat terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Bagi para mahasiswa KKN, kegiatan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mereka dapat memahami secara nyata bagaimana proses pertanian, khususnya budidaya bawang merah, dikelola oleh masyarakat pedesaan. Hal ini juga memperluas wawasan mereka tentang tantangan yang dihadapi petani, mulai dari perawatan tanaman hingga menjaga kualitas hasil panen.
Sementara itu, bagi warga Dusun Pasang, keterlibatan mahasiswa memberikan semangat baru dalam aktivitas pertanian. Para petani merasa terbantu dan senang karena hasil panen mereka menjadi bagian dari proses pembelajaran mahasiswa. Kolaborasi ini juga mempererat hubungan emosional antara mahasiswa dan masyarakat, yang sebelumnya hanya terjalin melalui interaksi sosial sehari-hari.
Selain aspek pertanian, kegiatan ini juga mencerminkan nilai-nilai gotong royong yang masih kuat di pedesaan. Mahasiswa dan warga bekerja bersama tanpa memandang perbedaan, saling mendukung, dan saling berbagi pengalaman. Hal ini menjadi bukti bahwa kegiatan KKN tidak hanya bermanfaat bagi akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat nilai sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan hasil panen bawang merah dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga, sekaligus menjadi pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam memahami proses pertanian secara langsung. Kolaborasi seperti ini diharapkan terus berlanjut sehingga kehadiran mahasiswa KKN benar-benar memberi dampak positif dan meninggalkan jejak kebaikan di tengah masyarakat.(Fzs/Srh)