LP2M IAIN Parepare---Mahasiswa KKN Reguler Posko 40 IAIN Parepare ikut berpartisipasi dalam peresmian Rumah Baznas di Desa Kalosi, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang pada Kamis, 24 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa dalam pengelolaan zakat serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Peresmian Rumah Baznas ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Sidenreng Rappang, Syaharuddin Alrif, S.I.P., MM., yang kemudian disusul dengan sambutan dan arahan terkait optimalisasi zakat sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa KKN turut mendukung pelaksanaan kegiatan, baik secara teknis maupun dokumentasi, sehingga kegiatan berjalan lancar dan tertib. Acara ini dihadiri sekitar 60 peserta, termasuk Ketua Baznas Kabupaten Sidenreng Rappang, H. Mustari Sede, S. Hi, Camat Dua Pitue, Kepala KUA, serta berbagai elemen masyarakat setempat seperti kepala dusun, RT/RW, kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, BKMT, PKK, dan mahasiswa KKN dari IAIN Parepare, UNHAS, dan UMS. Kehadiran semua pihak menciptakan suasana kondusif dan penuh kebersamaan.
Bupati Sidenreng Rappang, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut bahwa pengelolaan zakat melalui Baznas harus dilakukan secara transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Selain itu, Bupati juga menyinggung isu strategis terkait pertanian, seperti pengelolaan pupuk bersubsidi, harga gabah, dan pengolahan sampah, sebagai bagian dari pembangunan desa yang menyeluruh.
Ketua Baznas, H. Mustari Sede, S. Hi, memaparkan realisasi dan transparansi penggunaan dana Baznas di Kecamatan Dua Pitue. Beliau menegaskan bahwa Rumah Baznas Desa Kalosi diharapkan menjadi pusat pelayanan zakat yang efektif, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran berzakat dan memberdayakan ekonomi umat. Mahasiswa KKN yang hadir tidak hanya bertugas mendukung teknis dan dokumentasi, tetapi juga ikut belajar langsung mengenai tata kelola zakat dan program pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami peran zakat dalam pembangunan desa dan meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan peresmian Rumah Baznas Desa Kalosi berlangsung dengan penuh antusiasme. Seluruh peserta tampak aktif mengikuti rangkaian acara, termasuk sesi dialog dan tanya jawab yang membahas strategi optimalisasi zakat, transparansi dana, dan upaya pemberdayaan warga desa. Suasana kekeluargaan dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa tercermin jelas sepanjang acara.
Bupati Syaharuddin Alrif menutup acara dengan harapan agar kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat terus meningkat melalui Baznas. Ia juga menekankan komitmen bersama dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan Desa Kalosi, sehingga program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga mendukung pembangunan desa yang lebih berkelanjutan.(Fzs/Srh)