LP2M IAIN Parepare---Puluhan warga Desa Janggurara, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, tampak antusias mengikuti kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Kaifiyah Al-Janazah yang digelar di Masjid Syuhada pada Minggu, 13 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman sekaligus keterampilan kepada masyarakat dalam melaksanakan tata cara perawatan jenazah sesuai syariat Islam.
Pelatihan ini mengambil tema “Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Pengurusan Jenazah Sesuai Syariat”, dengan jumlah peserta sekitar 60 orang. Mereka terdiri dari tokoh masyarakat, remaja masjid, serta warga desa yang ingin menambah wawasan keagamaan khususnya dalam hal pengurusan jenazah.
/
Dalam sesi awal, peserta mendapatkan penyuluhan mengenai hukum dan tata cara pengurusan jenazah. Materi meliputi tahapan memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah. Pemahaman ini ditekankan sebagai bekal agar warga mampu melaksanakan kewajiban fardhu kifayah dengan benar di lingkungannya masing-masing.
Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan praktik langsung. Peserta diajak mempraktikkan tata cara pengurusan jenazah dengan bimbingan narasumber berpengalaman. Melalui praktik ini, warga dapat memahami secara detail langkah-langkah yang harus dilakukan, sehingga lebih percaya diri ketika menghadapi situasi sebenarnya.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama masyarakat Desa Janggurara, pengurus Masjid Syuhada lo’ko, dan mahasiswa KKN IAIN Parepare. Sinergi ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara tokoh agama, pemuda, dan mahasiswa mampu menghadirkan program yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Di dalam penyampaiannya, Ustaz Mahmuddin menegaskan pentingnya pelatihan seperti ini. “Pengurusan jenazah adalah fardhu kifayah bagi umat Islam. Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap masyarakat tidak hanya paham secara teori, tetapi juga terampil melaksanakannya dengan penuh penghormatan,” ungkapnya di hadapan peserta.
Lebih lanjut, Ustaz Mahmuddin menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat dijadikan agenda rutin. Ia menekankan bahwa ilmu yang diperoleh tidak hanya berhenti pada para peserta, tetapi juga harus ditularkan kepada warga lain. “Semoga ilmu yang diperoleh hari ini dapat diamalkan dan ditularkan kepada warga lain, sehingga kita semua siap membantu ketika ada warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Masyarakat Desa Janggurara diharapkan semakin siap dan terampil dalam melaksanakan pengurusan jenazah sesuai tuntunan agama dengan adanya penyuluhan dan pelatihan ini. Selain memperkuat pemahaman keagamaan, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah islamiyah antarwarga, serta menumbuhkan kesadaran untuk saling membantu dalam kebaikan.(Fzs/Srh)