Skip ke Konten

Zakat Profesi: Beban atau Berkah? Sebuah Pemikiran Ulang

Zakat Profesi : Gagasan Ekonomi Keumatan karya Prof. Dr. Hannani, M.Ag.
27 Maret 2025 oleh
Zakat Profesi: Beban atau Berkah? Sebuah Pemikiran Ulang
Suhartina

Judul Buku: Zakat Profesi : Gagasan Ekonomi Keumatan

Penulis: Prof. Dr. Hannani, M.Ag.

Penerbit: Rajawali Press

ISBN :  978-623-08-0910-1

Tahun Terbit: 2023

Jumlah Halaman: 136


Sinopsis

Zakat profesi kerap menjadi perdebatan di kalangan masyarakat modern. Buku ini mengurai polemik tersebut dengan pendekatan historis dan argumentasi tajam, mengajak pembaca memahami zakat tidak hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai instrumen ekonomi dan sosial yang berdampak luas.

Dalam enam bab yang tersusun rapi, penulis membahas konsep zakat dari perspektif klasik hingga kontemporer, menyajikan pandangan ulama tanpa kesan menggurui, serta membongkar berbagai alasan yang kerap dijadikan dalih untuk menghindari zakat profesi. Salah satu pertanyaan mendasar yang dijawab adalah: "Jika gaji sudah dipotong pajak, mengapa masih harus membayar zakat?"

Buku ini juga menyoroti aspek regulasi di Indonesia dan membahas zakat dalam sistem keuangan negara. Gaya penyajiannya yang komunikatif, diselingi kisah nyata dan humor ringan, membuat topik berat terasa lebih mudah dipahami. Bagi mereka yang masih ragu atau enggan membayar zakat profesi, buku ini menjadi tamparan halus yang menggugah kesadaran tanpa menghakimi.

Ulasan

Buku Zakat Profesi: Antara Kewajiban dan Kesadaran bukan sekadar bacaan ringan untuk melepas penat di tengah pekerjaan. Ini adalah undangan untuk berpikir ulang tentang keuangan kita, gaya hidup kita, dan yang lebih penting—keberkahan yang mungkin selama ini kita abaikan.

Sering kali, kita melihat zakat sebagai angka tambahan yang harus dipotong dari penghasilan. Tapi, pernahkah kita bertanya: apakah gaji yang kita terima benar-benar milik kita sepenuhnya? Atau ada hak orang lain yang selama ini diam-diam kita genggam erat?

Buku ini menyoroti dilema klasik para profesional. Dari dokter hingga pegawai kantoran, dari pengusaha hingga pekerja lepas—semua memiliki alasan yang nyaris seragam: "Saya sudah membayar pajak." Namun, dengan argumentasi yang apik, penulis mematahkan asumsi ini tanpa perlu menggurui. Sebuah pendekatan yang cerdas dan menyegarkan!

Penulis tidak hanya membahas zakat dari sudut pandang agama, tetapi juga dari sisi ekonomi dan sosial. Dengan gaya bahasa yang komunikatif dan sedikit satire, buku ini menyentil para pembaca yang masih ragu untuk berzakat. Alih-alih merasa disudutkan, pembaca justru dibuat berpikir ulang dengan cara yang menyenangkan.

Setiap lembar dalam buku ini seakan menyodorkan cermin reflektif: Apakah kita benar-benar sudah berkontribusi pada kesejahteraan bersama? Apakah keberkahan gaji kita selama ini cukup atau justru terasa semakin berkurang? Bagi mereka yang mencari pencerahan, buku ini lebih dari sekadar bacaan. Ini adalah wake-up call yang dikemas dengan cara elegan. Tak ada paksaan, hanya realitas yang dikupas dengan gaya yang renyah.

Simpulan 

Buku Zakat Profesi: Antara Kewajiban dan Kesadaran adalah bacaan wajib bagi setiap profesional yang ingin memahami esensi zakat di era modern. Dengan pendekatan yang mendalam tetapi tetap ringan, buku ini menawarkan perspektif segar yang tidak hanya mengedukasi tetapi juga menggugah. Bukan sekadar teori, tetapi ajakan untuk lebih bijak dalam mengelola penghasilan dan menjemput keberkahan.

Biodata Penulis
Prof. Dr. Hannani, M.Ag. adalah akademisi dan peneliti terkemuka di bidang Hukum Islam dan Ekonomi Syariah. Sebagai Rektor IAIN Parepare, ia aktif menghasilkan karya ilmiah yang berkontribusi signifikan dalam studi Fiqh, Islamic Law, dan Islamic Studies. Dengan lebih dari 387 kutipan akademik dan indeks-h 13, namanya tercatat dalam berbagai jurnal nasional dan internasional bereputasi. Penelitiannya mencakup beragam isu strategis, mulai dari zakat dan keadilan sosial hingga perdebatan antara Islam konservatif dan moderat di Indonesia.Karya-karyanya tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan, tetapi juga membuka ruang diskusi yang lebih luas bagi akademisi dan masyarakat.

di dalam Resensi
Zakat Profesi: Beban atau Berkah? Sebuah Pemikiran Ulang
Suhartina 27 Maret 2025
Share post ini
Label
Arsip